Tapi IITELMIT menunjukkan bahsa industri telekomunikasi Indonesia masih ogah menggeser paradigma (haha). Duet Telkom (termasuk Telkomsel) dan Indosat (termasuk Satelindo) masih mencoba menunjukkan bahwa mereka yang terbesar, dengan tampilan gemebyar, display keren, dan seperangkat alat musik. Yang lain dipasang di pinggir, menampilkan alat-alat. ISP bagi-bagi brosur tentang jasa akses mereka. Dan sekali lagi, cuma perusahaan asing dengan marketer asing yang bisa diajak melakukan kajian atas solusi telekomunikasi dan IT dengan sederhana, to the point, bersahabat. Kapan ya orang-orang Indonesia mau bener-bener melihat infokom sebagai infokom, bukan tipuan gemebyar atau bisnis kacangan?