Catatan Koen 1997: Psikologi kognitif meneruskan tradisi ilmiah, tetapi dengan pengakuan atas pikiran manusia sebagai homo sapiens. Premisnya diturunkan dari rasionalisme Kant dan Descartes, yang mendorong bahwa pikiran lah yang merupakan alat pengetahuan, bukan indera.
Bukti yang diberikan: seorang ibu bisa tidur pulas di tengah kebisingan, tapi langsung bangun begitu bayinya bergerak; kita juga baru mendengar detak jam kalau kita memperhatikannya; saat harus menjumlah, stimuli ‘2’ dan ‘3’ menimbulkan respons ‘5’, tetapi saat harus mengalikan, stimuli yang sama menimbulkan ‘6’.
Pada 1950-an disimpulkan bahwa perubahan sikap manusia didorong oleh usaha manusia dalam membentuk konsistensi pikiran. Namun pada 1970-an, teori ini diubah menjadi konsep manusia sebagai pengolah informasi.Jadi, kognisi tidak digunakan untuk membela pendapat, tetapi untuk secara sadar memecahkan persoalan. Perilaku dipandang sebagai stategi processing, coding, data storage, dll :). Sayangnya, konsep-konsep psikologi kognitif sukar diuji.