Partikel bermuatan, misalnya elektron, memberikan reaksi lebih atas gaya dorong. Pasti muatan elektron itu berinteraksi dengan sesuatu, tapi dengan apa? Bukan dengan ruang hampa, tentu. Interaksi antar muatan selalu menggunakan gelombang elektromagnetik (atau dengan kata lain, foton). Tapi foton perlu waktu untuk bergerak antar partikel bermuatan, dan kalau si elektron itu sendirian di antara galaksi-galaksi, perlu waktu miliaran tahun bagi foton untuk terbang ke galaksi-galaksi, dan terbang kembali ke si elektron.
Lalu Feynman mengingatkan: teori relativitas khusus bilang, benda dengan kecepatan cahaya (termasuk cahaya atau foton itu sendiri donk) tidak memiliki skala waktu. Buat foton, waktu selalu nol, dan tidak perduli apa itu +0 atau -0. Dia bisa berlari selama 1 miliar tahun ke galaksi terdekat, lalu lari selama -1 miliar tahun ke mana-mana termasuk kembali ke elektron tadi. Dan bagi si elektron, itu berarti interaksi tanpa waktu. Tapi itu berarti si elektron bisa dibilang berinteraksi dengan semua partikel di semesta :), dan dari segala waktu :) :). Tentu semua interaksi itu dijumlahkan plus dan minus menghasilkan total reaksi yang cuman berujud geseran.
Setelah Feynman menyampaikan ini di tahun 1940, Pauli menyampaikan keberatan. Bahkan Feynman yang konon genius pun tidak bisa mengerti kata-kata Pauli lebih dari because of this this and this. Tetapi Einstein ada di situ juga, dan dia menjawab ringan, The theory seems possible. Setelah QED dirumuskan, fakta bahwa waktu buat foton bisa maju dan mundur dianggap tidak aneh lagi.
Foton dalam waktu mundur bisa dipertimbangkan sama dengan anti foton dengan waktu maju. Namun kita ingat, anti foton adalah foton itu sendiri