Aku diundang sebagai representatif IEEE Indonesia Section Advisory Board pada IEEE Fest 2025 yang digelar IEEE Brawijaya University Student Branch di Malang, 18 Oktober 2025. Ketuanya Muhammad Asyir Zarkasih, sebagai Chair of IEEE SBUB. Kegiatan ini dibuka Warek UB fidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan, Dr Setiawan Noerdajasakti, serta para pimpinan fakultas dan jurusan. Ini menarik, karena IEEE SBUB benar-benar berekspansi dari jurusan-jurusan yang bersifat STEM, ke bidang seperti manajemen dan hukum.

Welcoming speech pendek dari aku lebih mendorong ditingkatkannya antusiasme, komitman, dan kapabilitas inovasi melalui kolaborasi dengan jalur yang sudah tersedia dan dikembangkan lebih luas lagi melalui berbagai OU dan program di IEEE. Di tengah situasi kompleks, bukan saja tantanagn lebih mungkin diselesaikan bersama; namun seringkali kita memperoleh banyak peluang baru dari sisi inovasi dan bisnis melalui kolaborasi kompleks ini.

Berbincang sebelumnya di holding room dengan Warek, kami membahas penguatan ekosistem kewirausahaan berbasis inovasi yang memanfaatkan platform digital dan konektivitas Telkom Group, serta kolaborasi inovatif yang sangat kuat dari IEEE termasuk IEEE Indonesia Section. Tindak lanjutnya kini disiapkan di tingkat universitas maupun fakultas.

Khusus tahun ini, aku minta dapat dihadirkan generasi pendiri Workshop TEUB juga, yaitu beberapa alumni E88. Workshop TEUB didirikan trio Sigit Shalako Abdurajak, Widiyanto, dan aku sendiri; serta para aktivitas angkatan awal yang aktif pada bidang inovasi dan pelatihan, termasuk yang hadir di kegiatan ini: Saiful Hidayat, Aries Boedi Setiawan, Moch Iszar, dan rekan-rekan lain yang belum bisa hadir. Workshop ini kami dirikan untuk menghadapi banyak keterbatasan konten akademis serta kapabilisa dan kapasitas almamater kami tahun awal itu; dan kami sendiri malah takjub bahwa para penerus kami terus mengembangkan Workshop ini (sekarang sebagai unit otonom bawah HME) mencapai keunggulan inovasi seperti saat ini. Kepala Workshop saat ini adalah Akmal Mulki Majid.

IEEE Fest 2025 juga menampilkan pameran inovasi mahasiswa dalam bentuk presentasi dan booth dari berbagai unit di bawah HME dan Workshop, serta unit-unit inovasi kampus lainnya. Para mahasiswa memamerkan karya unggulan, termasuk implementasi IoT, platform robotika, hingga integrasi dengan sistem cerdas. Salah satunya adalah Elektro Formula Brawijaya, yaitu inovasi EV yang menjembatani kapabilitas teknologi dan kebutuhan dunia nyata. Pameran ini memperlihatkan bagaimana mahasiswa UB tak sekadar mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga berani melintasi batasnya: merancang solusi konkret, presisi, dan siap diuji dalam konteks industri.

Paralel kegiatan pameran, kami melakukan kunjungan ke Workshop dan laboratorium di Teknik Elektro. Dikawal a.l. oleh Ketua HME, M Iqbal Maulana. Termasuk tentunya ke Lab Elektronika, tempat aku jadi lab assistant bersama Sigit Shalako. Labnya sudah pindah tempat, lebih maju, dengan modul eksperimen presisi tinggi.

Acaranya satu hari, tapi kolaborasi tentu tidak berhenti. Konsultasi teknis, program sociopreneurship, dan rintisan kemitraan strategis akan makin dikembangkan berjalan untuk memperkuat ekosistem inovasi dan mendukung pengembangan talenta nasional secara berkelanjutan.

