Tag: fresh

Fresh 6

Fresh 6 ini penting buat aku :). Soalnya aku pernah bilang ke Kukuh: membuat Fresh itu rada gampang. Tapi mempertahankan untuk rutin akan makin berat. Milestone pertama adalah setelah Fresh 5 — yang berikutnya akan masih diisi dengan penuh semangat atau mulai dengan keengganan. Tapi asiknya, ternyata Fresh 6 ini justru pengunjungnya membanjir. Sip deh. Good job, pals.

BTW, aku telat di Fresh 5 bulan sebelumnya. Dan tak kusesali. Telatnya gara2 dijadwalkan berbincang dengan seorang Helmy Yahya. Ini makhluk memang inspiring; pun di luar layar kaca. Salah satu yang doi sampaikan adalah bahwa orang Indonesia memiiki prestasi yang sebenarnya OK: bulutangkis, panahan, catur, matematika, fisika, coding, dll, dll. Deret yang panjang. Syalahnya, kalau kerja tim, kita langsung runtuh. Maka itu belum terdengar kita berprestasi misalnya di sepakbola. Atau membuat industri kreatif yang besar dan complicated. Hal ini aku sampaikan di Fresh 6 ini sebagai bagian dari sharing tentang SDP. SDP sendiri beberapa kali sudah dibahas di blog ini; sampai SDP 2.0 segala. Ini platform yang nantinya akan membantu para technopreneur dan komunitas-komunitas kecil untuk mengembangkan bisnis content & aplikasi-nya sendiri; dengan support yang cukup lengkap di sisi network.

Fresh 6 ini memang bertema Technopreneur. Disponsori Indopacific Edelman, acara ini dilangsungkan di sebuah resto di kawasan Adityawarman, Jakarta; Kamis malam lalu (29 Januari). Pitra sudah menuliskan laporan yang lengkap di site Fresh yang baru: freshyourmind.com. Keren, domain, site, sama laporannya.

Temen ngobrol di Fresh ini adalah Ahmad Sofyan, sambil sesekali jalan2 networking dikit2. Juga Mas Novyanto. Dan dinner bareng pasangan Akhmad Fathonih dan Sofia Kartika. Dan jumpa darat pertama dengan Ronny Haryanto. Ronny tinggi besar ternyata, haha. Lain dari itu, ia adalah hacker yang udah lama kita kenal online. Dan domain ronny.haryan.to adalah inspirasi untuk mulai iseng cari domain kun.co.ro, sekian tahun lalu; selain juga pengelola agregator Planet Terasi. Tapi semua udah tahu dink.

OK, foto :

Fresh 4.0

Ketemu 700an blogger dalam Pesta Blogger 2008 tentu menarik. Tapi sekaligus menyebalkan. Para blogger itu menarik. Aku pingin talk dengan semuanya. Tapi tentu tak mungkin. Aku jadi malah cuman lompat sana lompat sini, dan akhirnya semua talk jadi sekedar hai hai hai sebelum tergaet ke massa blogger yang lain. OK, Pesta Hai :). My fault. Well, minggu berikutnya ada Fresh 4.0, dengan peserta tak sampai sepersepuluhnya, tempat kita bisa berbincang dan becanda lebih intens :).

Fresh, freedom of sharing, adalah forum offline para pelaku bisnis dan kreasi digital di Jakarta. Fresh melakukan gathering dan diskusi setiap bulan, dengan topik yang berbeda setiap bulan, meliputi market potential, social network, education, digital publishing, digital startups, dan tema-tema lainnya. Ini adalah Fresh ketiga yang aku ikuti, kerna saat Fresh 3.0 di kantor Detikcom bulan lalu, aku sedang harus ke Bandung.

Host untuk Fresh 4.0 adalah Telkom, Divisi Regional II (Jakarta dan sekitarnya). Tempatnya di Aula Pangeran Kuningan, Grha Citra Caraka, kitaran Gatsu Jakarta, 28 November lalu. Hmm, konon Pangeran Kuningan dimakamkan di dekat sini, dan namanya diabadikan di aula ini. Juga diabadikan sebagai nama daeran Kuningan. Tapi umumnya orang Jakarta juga nggak tahu Kisah Pangeran Kuningan ini :).

Aku datang kesorean, bersama Klub Tumbar-Méré-Jahé. Aula yang luas itu sudah dibagi dua: setengah untuk ruang diskusi, setengah lagi untuk networking sambil dinner. Arrangement yang menarik dari Bu Ninong dan Bu Aas dari PR Divre II. Tugas Klub TMJ adalah melakukan quality assurance: mencobai sound system, wifi, sampai mencicipi konsumsi, sambil menari2 bollywood, seperti biasa. Tak lama, panitia mulai datang: Kukuh TW, Catur PW, Pitra SW (maksa). Setelah Maghrib, acara dimulai dengan networking sambil dinner.

Fresh memang bukan macam seminar resmi. Ini juga tempat networking. Dan buat aku, banyak kejutan2 menarik di sini. Ketemu Ahmad Sofyan dan Harry Sufehmi lagi (membuat suasana APK mirip Masjid Raya Birmingham); ketemu Rolly, Yudha, dan Diki yang mau susah2 datang dari Bandung; ketemu Pak Nukman dan Mas Satya yang lagi siap2 live interview di eLifestyle MetroTV; ketemu Boy Avianto yang baru beberapa hari sebelumnya disebut2 di ruang dekat APK (kandidat konsultan yang menarik nih); ketemu Gunawan TW dan Kukuh TW dalam event bersama di luar Klub Blogger 13430; dan puluhan lagi yang keren2 gitu (hihi); termasuk kenalan2 baru.

Abis bosan ngobrol, peserta pindah ke ruang diskusi. Resmi, wow. Catur membagi dua peserta: pihak freelancer dan pihak penyedia job. Huh, pihak penyedia service dan facilitator nggak masuk :). Di sini Oom Prama menyelamatdatangi para peserta Fresh, disambut Pak Nukman yang mereview kegiatan Fresh. Trus … kegiatan seterusnya bisa dibaca di blog Pitra, dan publikasi di Detik. Pak Herman Chang menyajikan presentasi terakhir tentang Peluang memanfaatkan layanan Google untuk mencari revenue. Bu Ninong sempat2nya menyediakan doorprize: dua buah HP Flexi, dan satu modem Speedy. Yang nggak kebagian? Masih dapat kartu Speedy Prepaid, plus kartu perdana Flexi Trendy. Acara berakhir menjelang tengah malam. Herannya, wajahnya masih pada segar ceria. Efek bandrek-bajigur, apa efek networking?

L’Internet Sera Le Genre Humain

Memang deployment Internet via community & content tidak bisa dilakukan atau didorong satu pihak saja. Jadi, kayak waktu2 yang lalu waktu di Bandung, di sini juga harus dilakukan sederetan kopdar untuk menyusun sinergi atau sekedar sharing ide. (Aku tetap merasa kopdar penting dan menarik, biarpun kita sedang mempromosikan cyberworld).

Selasa kemarin, bersilat(turrahim) lagi dengan Dagdigdug. Selain Pak Didi dan Paman Tyo, kali ini Presiden Enda turut menerjang. Tapi, barangkali karna sedang puasa, Enda kemarin nampak sopan dan formal sekali. Haha. Jangan2 ada klone Enda pula. Kami berdiskusi tentang peluang menyebarluaskan ideologi citizen journalism. Le monde va changer de base : nous ne sommes rien, soyons tout!

Sorenya, Fresh 2. Bertempat di Bina Nusantara, dengan tema Narcissism 2.0. Sempat berusaha menculik Chika Nadya sebagai contoh hidup (kalau terbawanya hidup2) dari narcissism on web. Apa daya upaya gagal :D. So, di sini berpresentasilah Pitra Satvika tentang lifestyle yang dinamainya narcissism online itu; yang padahal baik oleh Pak Nukman maupun oleh presentasi Catur Puji Waluyo di Fresh 1 lebih dinamai Conversation, sebagai karakteristik utama Web 2.0. Setelah buka bersama, nona rumah Retno Nindya Prastiwi mempresentasikan riset2 yang telah dilakukannya; menggunakan social networks, terutama yang banyak dicinta dan dicerca: Plurk. Berikutnya Kukuh TW mempresentasikan cara bernarsisis dengan digitally-designed t-shirt yang akan diimplemen kali pertama pada Pesta Blogger 2008 mendatang. Vishnu K Mahmud menyemangati bahwa pasar Internet Indonesia masih luas dan potensial. C’est la lutte finale; groupons nous et demain. L’Internet sera le genre humain.

Foto, dari Kania.

Kemarin, waktu tergunakan untuk merancang program kerja untuk 2009-2012. Secepat kilat, tapi akan direvisi dan diperdalam lagi. Dan hari ini aku memulai pagi dengan berdiskusi lagi tentang beberapa issue di dunia blog: perlu (atau tidaknya) kode etik, peluang sinergi dan kerjasama dunia blog, ugh, serem, sampai mainan2 lain yang dikembangkan dari ranah blog. Diskusi tertutup dilakukan di MetroTV. Speaker satunya adalah Bu Ventura Elisawati, dengan pengarah Ferly Junandar.

Hmm, sayangnya belum sempat ambil foto. Tapi ini foto aku di antara Mas Ferry dan Mas Deddy (Asisten Produser e-Lifestyle).

OK, setelah kopdar2, mari kerja lagi. La raison tonne en son cratère: c’est l’éruption de la fin.

Fresh

Oh ya, selamat berkontemplasi Ramadhan :). Moga kembali ke jatidiri kita, moga lebih mampu menangkap cahaya-Nya, dan berani meneruskan hidup “absurd” ini tetap di jalan-Nya :).

Hari kerja terakhir sebelum Ramadhan, sekelompok pelaku, pecinta, dan pemerhati dotcom Indonesia berhimpun di kawasan Blok M. Tempat bernama Bakul Sekul, dengan menu khas Jawa, menjadi tuan rumah FRESH yang pertama. FRESH, konon dari kata Freedom of Sharing, atau barangkali kumpulan ide segar, memang pernah bersua dalam bentuk lain beberapa bulan lalu (Januari?). Waktu itu konon mau membentuk TED versi Indonesia. Tetapi melihat tipe2 peminatnya, akhirnya platform diskusi difokuskan ke urusan dotcom Indonesia.

Acara Jumat lalu dibuka oleh Catur Puji Waluyo, lengkap dengan sindiran dari Richter Scale tentang konsepsi Web 2.0. Pembicara tematis adalah Boy Avianto dan Andy Santoso, yang memaparkan plus minus online business (dengan nuansa yang berbeda). Kita diajak realistis dulu: membuka mata bahwa online business itu business, bukan sulapan; baru kemudian kita berbincang tentang peluang dan aspek lainnya.

Foto presentasi Avianto, oleh Satya Witoelar. Sst, ada 2 Mac di sana.

Kemudian giliran Grace Sai yang bercerita tentang proyek sosialnya: Books for Hope, yang berusaha meningkatkan literacy dan minat baca masyarakat dengan mendorong perpustakaan2 komunitas dan berbagi buku. Dan pada sesi berikutnya, Ilya Alexander Surapati (il y a Alexander sur Apati, haha) menyuruh kita untuk unplug sejenak. Beberapa suara yang turut meramaikan adalah Rahadian Agung, Armono Wibowo, dan Wicaksono a.k.a. Ndoro Kakung. Turut hadir juga Paman Tyo, Andry of Detik, Vishnu Mahmud. Dan sebagai panitia (selain yang sudah tersebut) a.l. Pitra Satvika dan Kukuh TW.

Acara selesai menjelang tengah malam. Trus aku diculik gerombolan Dagdigdug (selain Paman Tyo dan Ndoro Kakung, juga Pak Didi dan Pak Yusro) ke markasnya yang tak jauh dari situ. Sebentar saja. Kemudian acara malam ditutup dengan kunjungan singkat ke Kopdar Rutin BHI di … Bundaran HI.

Dan mengikuti titah Ilya, sekarang kita unplug.

© 2024 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑