Page 73 of 210

Padawan

Ada waktu2 dimana tidak mudah bagi kita menentukan posisi kepala, badan, dan kaki. Misalnya waktu latihan jadi Jedi di bawah pengawasan Mr Yoda. Tapi seringkali kasusnya nggak seromantis itu. Misalnya … traffic accident.

Buat seluruh umat manusia di dunia, Selamat Memasuki Bulan Ramadhan. Bulan di mana rahmat, karunia, kasih sayang, dan bimbingan Allah pada umat-Nya dirasakan lebih melimpah dibandingkan bulan2 lainnya. Semoga pada bulan ini, berhasillah upaya kita melakukan improvement pada pribadi2 kita, atas bimbingan melekat dari-Nya, untuk menjadi bekal kita melakukan improvement pada lingkungan kita, atas petunjuk dari-Nya.

Kalaupun tadi aku menyebut2 soal traffic accident, aku yakin itu merupakan satu bentuk perhatian dan sentuhan langsung dari-Nya, agar umat2nya yang bandel ini memiliki waktu untuk mulai melakukan perenungan dalam bentuk yang berbeda. Sungguh Maha Besarlah Sang Maha Penyayang.

Sayangnya, setidaknya seminggu ke depan ini aku nggak bisa ke masjid. Kecuali boleh bawa kursi ke masjid. Lutut belum bisa dipakai sujud secara normal.

Lannion

Yaa gitulah Ann, aku sempat seminggu ke Lannion, belajar teknologi SDH yang waktu itu masih relatif baru, di Alcatel. A nice li’l town, I must admit, biarpun pasti subyektif. Selamat jadi orang Lannion deh. Salam buat Jérôme dan pasukan :).

Lannion, bagian dari Bretagne, waktu itu (mudah2an juga sekarang) masih menjaga budaya Celtic mereka. Sebelum ekspansi bangsa Eropa yang sekarang, bagian barat Eropa memang masih diduduki bangsa Celtic. Tapi kemudian mereka punah, tersisa hanya di kepulauan Britain. Waktu bangsa Eropa masuk ke Britain dan jadi bangsa Inggris yang sekarang, mereka terdesak, tersisa di Wales (Cymru), ujung2 Scotland, Isle of Man, dan tentu Irlandia (Eire). Sebagian lari lagi ke bagian barat Perancis, dan jadi orang2 Bretagne sekarang. Papan2 nama masih bersifat bilingual. Dari arah pantai, tampak papan nama “Lannion/Lannuon” dan sebaliknya “Perros Guirec/Peroz Gireg”, kalau ingatanku nggak salah.

Sekitar akhir Oktober kayak gini lah waktu aku di Lannion. Titik2 air mengambang di udara, lebih kecil dari gerimis tapi lebih besar dari kabut. Dan kalau aku ke pantai pagi2, aku bisa jadi satu2nya orang di pantai selat itu. Nggak tau kayak apa siang2 di sana — kan aku harus training. Sore dipakai jalan2, soalnya kita dipinjami mobil, dan aku kayak biasa jadi navigator. Banyak perbukitan, dan jalan2 berliku. Suatu sore aku ngajak temen2 ke Cosmopolis. Kayaknya pernah aku ceritain di suatu tempat di web ini. Sampai sih, dengan perjuangan berliku sebagai seorang asing :). Tapi udah tutup. Jadi jalan2 di sekitarnya aja.

Ternyata di salah satu tanah kosong di situ, mereka membuat semacam reservasi hunian penduduk Celtic kuno, yang mereka namakan kampung Asterix. Nggak ada boneka Asterix atau lucu2an semacam itu. Tapi ada kampung yang mirip di buku Asterix. Pagar kayu yang agak tinggi. Rumah2 beratap kayu dan daun2an. Cuman aku nggak nemu ramuan ajaib aja. Kalau ketemu juga belum tentu aku berani minum. Mendingan kalau jadi kuat. Kalau badanku berubah jadi naga, gimana coba?

Di Lannion waktu itu nggak ada masjid atau semacamnya. Jadi, di hari Jumat kita harus ke Guingamp untuk cari masjid kecil. Melintas sekitar dua kabupaten.

Aku suka lupa kalau aku lagi nulis di weblog, bukan di email. Udah dulu ah.

Alija Izetbegovic

Mail hari ini
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un. Telah kembali ke Rahmatullah: Alija Izetbegovic, mantan Presiden Bosnia Herzegovina yang pertama, akibat gagal jantung dalam umur 78 tahun. Alija merupakan tokoh pejuang muslim dan menjadi terkenal saat memimpin perjuangan muslim Bosnia dari agresi Serbia tahun 1992-1995.

Lahir pada tahun 1925 di kota kecil Bosansky Samac. Menempuh pendidikan di Balkan Research Center, hingga lulus di fakultas hukum. Pada umur 16 tahun terlibat Organisasi Pemuda Muslim di Sarajevo, sebuah organisasi sayap gerakan Ikhwanul Muslimin di Balkan. Selama PD II, gerakan itu menjadi bagian dari gerakan Islam militan di kawasan eropa di bawah pimpinan Imam Mehmed Hendzvic.

Pada masa pemerintahan Presiden Yugoslavia, Joseph Broz Tito, beliau
ditangkap karena keterlibatannya dalam penerbitan Jurnal Islam, Al Mujahid. Sejak itu, penjara menjadi bagian hidupnya selama rezim komunisme menguasai tanah Balkan. Dari balik penjara, ia tetap menulis artikel untuk jurnal Islam Takvim, GVIS, dll.

Setelah rezim komunis runtuh, Alija mendirikan Partai Stranke Demokratske Akcije (Partai Gerakan Demokrasi), sebuah partai Islam bercirikan Ikhwanul Muslimin. Proses ini mengantarkannya menduduki jabatan presiden Bosnia Herzegovina. Semasa pemerintahannya inilah, ia menghadapi masa-masa sulit berperang melawan arogansi pasukan Serbia.

Melalui kedekatannya dengan aktivitas gerakan Islam, ia mendapat bantuan yang sangat besar dari umat Islam sedunia dalam melawan Serbia. Ia bahkan menolak seruan NATO untuk berdamai dengan Serbia dan justru mendatangi OKI meminta bantuan senjata untuk melawan Serbia. Bagi dia, jika NATO tidak mau menghentikan laju pasukan Serbia yang membantai 2 juta umat Islam di kawasan Balkan, maka dia meminta NATO tidak menghalanginya mencari senjata dan mujahid dari dunia Islam. Ia akan melawan sendiri Serbia. Sebuah sikap yang berbeda ditunjukkan NATO ketika Serbia menyerbu Kosovo, dimana negara induknya yaitu Albania merupakan negara yang sangat pro barat.

Alija berhasil mengusir pasukan Serbia dan ikut berperan aktif menyeret Slobodan Milosevic ke Mahkamah Internasional. Dalam waktu singkat, Alija juga berhasil mengembalikan Bosnia ke keadaan normal keluar dari trauma perang bosnia.

Dalam kunjungannya ke Turki pasca perang, Alija menolak berziarah ke makam Kamal Attaturk. Padahal kunjungan ke makam Kamal Attaturk merupakan sebuah rangkaian protokoler kenegaraan Turki menyambut pemimpin negara lain. Dalam sejarah Turki, hanya dua pemimpin negara yang berani menolak berziarah ke makam Kamal Attaturk yaitu Ayatullah Khomeini dan Alija Izetbegovic.

Atas kehilangan ini, semoga rakyat Bosnia diberi ketabahan yang mendalam dan diberikan pemimpin yang lebih baik di kemudian hari.

Titik Buta

Pernah dengar yang namanya titik buta? Coba lihat gambar di atas ini. Sekarang tutup mata kiri, dan lihat baik-baik titik besar di tengah jaring itu. Pada jarak tertentu dari layar, kita bisa membuat bintang di kanan itu menghilang. Coba mau mundur pada jarak sekitar 10-15 cm, dengan terus melihat ke titik besar. Bintang bisa menghilang? Sulapan? Bukan. Itu daerah yang namanya titik buta.

Sekarang, tutup mata kanan. Eh, buka dulu mata kirinya. Ntar bobo donk. Dengan mata kanan tertutup, sekarang lihat gambar bintang, dan mau mundur sampai titik di kiri itu hilang, masuk ke titik buta. Hilang? Bagus. Tapi coba lihat jaring kotak-kotak kita. Apa ada garis yang hilang? Tidak ada? Kok bisa titiknya hilang tapi garis di sekitarnya tidak hilang? Sulapan?

Nanya melulu. Garis itu ada, karena sebagian jaring ada di luar titik buta, dan otak mengamatinya sebagai jaring kotak-kotak. Ada bagian yang tak terlihat sebenarnya, waktu titik hitam itu menghilang. Tapi otak kita menambahinya. Yup, otak bisa mengisi kenyataan yang kita lihat dengan yang dia pikir seharusnya ada di situ.

Jadi, kalau lain kali melihat sesuatu yang ajaib atau tidak ajaib, coba tanyai dulu si otak: itu benar2 teramati oleh mata atau diciptakan otak seolah2 terlihat ada di sana?

Kolesterol @ Me

Kayak mobil direm mendadak. Kebiasaan makan selama ini didorong anggapan bahwa berat badan aku masih di bawah normal, dan tekanan darah aku masih di bawah normal, jadi perlu diet kalori tinggi. Tapi medical check up kemaren merevolusikan pola hidup nyaris dalam satu malam. Bagaimana menghentikan deretan sakit kepala tanpa obat, misalnya ;). Dan bagaimana mulai balajar mengendalikan kolesterol.

Kolesterol, kayak yang aku tulis di bulan September 2002, sebenernya punya fungsi vital dalam pengendalian tubuh, dan merupakan instrumen yang menyatukan realitas (pikiran), kondisi (pengendalian tubuh), dan sejarah (gen). Tapi bukan itu yang mau aku tulis sekarang. Aku cuman lagi bertanya2, kenapa kolesterol bisa tinggi, sementara zat2 “berbahaya” lain berada jauh di bawah ambang bahaya.

Kolesterol dipakai untuk membentuk steroid, termasuk kortisol, si biang stress. Barangkali badanku lagi mau mengawal stress, jadi perlu bikin kortisol, jadi minta persediaan kolesterol banyak2. Tapi jangan2 bukan kortisol, tapi testosteron, salah satu keluarga steroid lainnya. Dan ini artinya…

Eh, daripada nulis doang, enakan konsultasi ke Ahli Gizi aja deh. Di RSI ada kayaknya.

Medical Check Up

Medical check up hari ini. Menembus trafik Bandung sebelum jam 6, dan jadi salah satu peserta tercepat datang. Tapi ini nggak menambah point, dan nggak mengubah vonis hakim.

Kadar kolesterol terlalu tinggi: harus mulai diet, padahal berat badan belum mencapai ideal juga ;). Protein dan karbohidrat masih OK, tapi semua macam lemak harus berhenti.

Ada sedikit peradangan hati, yang dicurigai berasal dari konsumsi obat penghilang rasa sakit, yang berasal dari kebutuhan menghilangkan rasa sakit, yang dipicu oleh kelelahan dan tekanan luar biasa, yang a.l. diakibatkan oleh peradangan hati itu. OK, aku yakin bisa menghadapinya tanpa satu butir obat pun. Jangan khawatir.

Paru2 dan detak jantung masih cakep — kan selalu menjauh dari rokok. Kadar glukosa OK, asam urat jauh dari bahaya. Dianjurkan banyak olah raga. *duh*

Moïse, Jesus, Mahomet

Science et Vie bulan ini (baru dateng nih) menampilkan kover “lambang” tiga agama terbesar di dunia (bagian Perancis maksudnya), i.e. sebuah bulan sabit, sebuah bintang persegi enam, dan sebuah palang salib, dicoret rapi di atas papan tulis. Temanya tentang pengajaran agama di sekolah. Bukan pengajaran agama seperti soal perilaku hidup maupun tata masyarakat. Bukan itu. Tapi soal sejarah, yang banyak mencampuradukkan mitos seolah2 sebagai fakta sejarah.

Di sebelah ketiga lambang, ada tiga gambar wajah manusia, dengan nama2 Musa (Moïse), Isa (Jesus), dan Muhammad (Mahomet). Duh, middle-age sekali sih orang Perancis nih. Jangan2 mereka masih menamai orang dari Afrika sebagai “negro”. Tapi biar deh. Kali mereka juga tersinggung nama negaranya kita ubah jadi “Perancis” pake cheese di belakang itu ;).

Yah … karena alasan moral yang bersifat fundamental, aku ambil pena hitam, dan menghitamkan wajah tokoh yang katanya bernama Mahomet itu. Sorry, ini soal moral yang bersifat fundamental. Rasulullah s.a.w. mewanti-wanti sekali agar penampilan fisiknya tidak dilukiskan, dan hanya perilaku beliau saja yang boleh disebarluaskan. Penggambaran fisik hanya akan menimbulkan hal-hal yang terjadi pada agama-agama pagan, yaitu penyembahan pada manusia, baik dalam pemribadian sebagai tuhan, maupun penghambaan bentuk lain yang tidak perlu.

Bukan wajah Rasulullah (s.a.w), bukan profil badannya, bukan janggutnya yang harus ditiru umat. Umat harus meniru akhlaknya, kearifannya, dan senyumnya yang selalu hangat namun meneduhkan.

Salam bagimu yaa Rasul. Aku harapkan syafaatmu bagi para penerusmu di hari yang dijanjikan nanti.

Buta Warna

Kemaren aku melupakan John Dalton. Itu salah satu ilmuwan dalam barisan penemu atom, kalau masih inget. Aku sendiri udah lupa — huh. Orang sering menyebut penyakit buta warna sebagai daltonian. Dan Mister Dalton ternyata penderia daltonian. Bukan kebetulan ;), memang nama daltonian diambil dari nama John Dalton. Dalton bukan saja menderita buta warna, tapi juga menyadari bahwa ia buta warna, dan bisa menganalisis bentuk kebutawarnaannya itu. Tentu melalui selang waktu yang panjang.

Dalton tadinya cuma terganggu sama sistem penamaan warna. Kenapa ada warna merah, ungu, biru, hijau, kelabu. Ada warna yang mirip tapi harus punya nama berbeda. Sementara warna lain yang kontras justru memiliki nama yang sama. Tapi dia tidak protes. Kenapa harus protes? Bahasa kan tergantung sejarah juga, bukan soal subyektivitas masa kini. Tapi dia mulai terganggu bahwa warna yang bernama merah itu berbeda di siang hari dan di malam hari. Waktu dia iseng membahas soal itu, dia kaget bahwa orang lain tidak mengamati hal yang sama. Tak seorang pun. Jadi dia terpaksa mengambil kesimpulan logis bahwa pengamatan matanya memang salah. Sebagai ilmuwan dia mengutak atik, di sisi mana dia salah melihat. Di sisi warna merah, tentu. Coba lihat kurva yang kemarin. Apa yang terjadi kalau receptor merah tidak berfungsi. Atau kalau receptor merah memiliki frekuensi kepekaan mendekati hijau atau malahan biru ;).

Dalton mengambil hipotesis bahwa barangkali ada bagian dari retinanya atau bagian apalah di dalam matanya yang tercemar warna biru. Jadi cahaya merah tersaring hilang. Dia lalu menulis wasiat, minta agar matanya diambil dan dibedah untuk diteliti saat ia sudah meninggal.

Wasiat itu dilaksanakan. Tapi tentu saja tidak ditemukan “filter” apa pun di mata ilmuwan itu. Baru beberapa tahun kemudian kita mengerti tentang receptor di retina, dan hal-hal lainnya itu :).

Receptor di Retina

Di weblog Neko Sang Penjelajah yang passwordnya udah lama hilang itu, Neko bercerita bagaimana berbagai warna yang tersebar dari merah hingga ungu itu bisa diwakilkan oleh paduan “warna dasar” merah, hijau, dan biru (red, green, blue — RGB). Sebenernya, kalau boleh jujur, waktu itu Neko cuma bercerita tanpa referensi dan tanpa basic knowledge sama sekali, selain fakta bahwa manusia mengenali berbagai warna yang dibangkitkan oleh sinar RGB seolah2 warna2 itu merupakan warna asli, sementara hewan seperti harimau mengenalinya sebagai nuansa kelabu belaka. Spekulasi khas Neko ;)

OK, tapi kita akui ternyata Neko, yang lebih banyak belajar fisika dan elektronika serta programming dibanding biologi itu, memang benar. Kira-kira macam gini kepekaan tiga macam receptor di ujung syaraf mata manusia seperti yang digambarkan itu:

Sowwy, gambarnya nggak prof amat. Sambil belajar CorelDraw nih, dikit2. Cahaya pada frekuensi inframerah ke bawah dan ultraviolet ke atas tidak teramati mata manusia, karena ketiga receptor tidak memiliki kepekaan pada daerah itu. Cahaya merah akan merangsang receptor merah, sehingga pesan warna merah dikirim ke otak. Cahaya kuning akan merangsang receptor merah dan hijau, sehingga pesan gabungan merah-hijau dikirim ke otak, dan otak mempelajari pola itu sebagai kuning. Jika yang masuk memang cahaya merah dan hijau sekaligus, seperti yang saat ini sedang ditembakkan monitor di depan mata kita ini, otak tetap menerima pola gabungan merah-hijau, dan dengan senang hati mendefinisikannya sebagai kuning.

Kalau putih? Errr … technically speaking, hitam dan putih itu memang bukan warna. Sowwy.

Nah, kalau makhluk non manusia memiliki tingkat kepekaan yang berbeda, i.e. bergeser; barangkali juga antar manusia bisa terjadi pergeseran. Barangkali kita hidup di dunia warna yang berbeda tanpa menyadarinya.

IEEE Renewal

Abis tertunda beberapa hari, baru hari ini aku bisa berinternet bebas, dan renew the IEEE membership, at last.

Mengikuti perubahan profesi (dan penghematan), subscription ke Internet Computing dan IT Professional diberhentikan. Buat kompensasi, aku resubscribe ke IEEE Wireless Communications.

OK, yang suka minta artikel, sekarang you orang tahu bahwa aku dapet artikel itu nggak gratis, dan harus mempertimbangkan banyak hal. Tentu aku masih suka bantuin cari artikel. Cuman mintanya jangan sambil kelewat cerewet yach ;). Tensi lagi naik turun nih :).

Minat tahun ke depan ini: masih NGN, tapi kalau tahun2 lalu aku suka main yang di level transport dan control serta signalling, tahun ini aku memperluas ke service, application, management, dan wireless integration (3G beneran dan kandidat 4G).

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑