Category: Book (Page 7 of 10)

Tintin au Pays des Savants

Tintin au Pays des Savants, ISBN 287424015X. Berapa persen dari kisah petualangan Tintin yang berkaitan dengan para ilmuwan? Cukup besar, khususnya kalau kita ingat bahwa orang ketiga (atau makhluk hidup keempat) terpenting adalah Profesor Cuthbert Calculus (atau dalam versi Herge yang asli dalam bahasa Belgia-Perancis bernama Tryphon Tournesol), yang menemukan berbagai hal, dari roket yang bisa menjangkau dan mendarat di bulan (lengkap dengan sistem kontrol dan sistem tenaga dan modul kendaraan di bulannya), mesin perusak dengan ultrasonik, kapal selam mini, pil anti kecanduan alkohol, obat anti racun N14, dan masih banyak lagi. Selain Calculus, Tintin juga bertemu dengan astronom yang menemukan jenis logam baru, antropolog yang sibuk mendalami budaya Mesir atau Peru, farmakolog Cina yang bisa menyembuhkan kegilaan akibat racun, dan tentu komunikator dengan UFO yang ditemui Tintin setelah mengunjungi Jakarta.

Buku ini memaparkan berbagai jenis ilmu, yang sudah terpecahkan maupun yang belum terselesaikan, yang pernah disinggung atau ditohok dalam komik-komik Tintin. Biarpun tidak ada tulisan Herge di dalamnya (selain komik Tintin-nya sendiri), buku ini bakal jadi bacaan yang menarik buat fanatikus Tintin.

Mais si, ici on parle français.

Perpustakaan Alexandria

If these writings of the Greeks agree with the book of God,
they are useless and need not be preserved; if they disagree,
they are pernicious and ought to be destroyed.
— gitu konon
ujar Umar, sang penguasa muslim, waktu membakar perpustakaan
Alexandria di Mesir.

‘Umar ibn Khatthab yang cerdik dan mulia itu
bisa membakar perpustakaan, dan memberikan komentar jahiliyah
seperti itu?

Cerita dan komentar sinting itu ternyata rekaan Edward Gibbon
dalam buku The Decline and Fall of the Roman Empire (1776-1788),
yang sialnya justru dicuplik di buku The Oxford Dictionary of
Quotations yang masih terbit hingga hari ini.

Dalam sejarah sendiri, tercatat bahwa perpustakaan Alexandria
telah mengalami kehancuran para masa penaklukan oleh bangsa Romawi,
khususnya masa Kaisar Bizantium Theodosius I. Jadi ‘Umar atau
umat muslim mana pun belum pernah menjumpai Perpustakaan Alexandria.

Sejarah juga menegaskan, justru di zaman kekhalifahan muslim itu,
budaya Yunani kembali digali dan diaktualisasikan sehingga suatu
hari kelak memperoleh kejayaannya lagi di Eropa. Perpustakaan2
besar dididirikan dari Baghdad hingga Cordoba.

Tapi memang ada masanya Bangsa Eropa sebegitu antinya melihat
hal2 yang berbau asing. Mikolaj Kopernik (Copernicus) harus
merahasiakan sikap ilmiahnya sampai usia lanjut, akibat takut
dituduh terpengaruh ilmuwan dari Kerajaan Utsmani — hal yang
kemudian terbukti pada Galileo.

The Red Queen

Akhirnya, daripada bertaruh dengan beli buku Richard Dawkins yang hurufnya mungil dan nggak nyaman dibaca di sembarang tempat (kesannya kayak nerd bener), aku beli aja buku Matt Ridley lagi: The Red Queen. Buku Ridley yang lain, Genome, memang terlalu menarik, sampai akhirnya bikin kita menyesal bahwa manusia cuma punya 23 pasang kromosom, sehingga buku ini cepet abis. Alasan lain, dengan judul The Red Queen dan desain merah nyala kayak gini, buku ini bikin pembacanya kayak pembaca normal yang lagi baca novel di jalan. Atau — kalau dibaca subjudulnya — pembacanya jadi mirip pembaca tipikal yang suka penasaran sama soal seks.

OK. Jadi Ridley memulai kira-kira dari Dawkins lagi. Kapan sih gen kita dibentuk? Bukan waktu ortu kita tumbuh. Waktu dilahirkan, gen sudah tersimpan rapi untuk dikembangkan dan siap ditumbuhkan waktu ortu kita udah dewasa. Jadi genetika kita bukan keturunan ortu kita, tapi keturunan gen yang dibawa ortu kita, dan seterusnya. Dan meneruskan catatan Ridley di buku Genome: mana yang lebih dulu, protein atau DNA, dan ternyata jawabannya lebih mungkin adalah RNA, maka turunlah tesis Dawkins yang menarik itu: gen adalah tokoh dalam evolusi, dalam motivasi kehidupan, sedangkan organisme hanyalah pembawa gen — utilitas yang digunakan gen untuk memeliharanya, menumbuhkannya, dan menjalankan fungsi-fungsinya membentuk kehidupan yang lebih baik.

Kalau Anda mengira bahwa aku bakal memaki2 Dawkins gara2 nggak sesuai dengan kata-kata Harun Yahya, Anda salah. Aku akan lebih suka seandainya Harun Yahya lebih memiliki kejujuran ilmiah, dan mulai menginformasikan tentang teori evolusi dengan lebih baik, dan dengan demikian tidak merusak nama baik umat beragama sebagai umat yang ngawur dalam berilmu.

Dawkins sendiri konon suka mematahkan segala bentuk ketuhanan dalam arti bentuk desainer superfisial yang menyusun rancangan semesta dan makhluk hidup. Tapi kalau kita memang punya keimanan yang tidak berdasar dogmatisme konyol, kita akan lebih menerima tokoh Allah dengan lebih rendah hati dan tidak sok tahu, sehingga justru lebih meningkatkan ketakwaan kita.

BTW, aku mendingan nerusin baca dulu deh …

Di Depan QB

Aku masih beberes di depan QB-World Thamrin, dan si cleaning service itu mulai menembakkan kata-kata.

“Mahal ya buku-buku di situ?”

“Yaaa … Mahal juga sih.” (Bokek juga lah kalo sering ke sini. Kalo nggak gara2 dendam sama masa lalu juga sekarang ogah beli buku2 mahal gini.)

“Waktu saya ke sana, ada yang sampai setengah jutaan.”

“Ada, tapi yang lain nggak semahal itu. Biasanya yang sampulnya tipis lebih murah.” (Abis ngebandingin harga buku Richard Dawkins yang hardcover sama yang paperback –red)

“Kalau yang itu berapa?”

“Yang ini seratusan.” (Kalo iklan McD bilang empat ribuan, berarti tanpa PPN harganya mendekati lima ribuan)

“Seratusan dapet dua.”

“Dapet satu sih.” (Pas di sini jadi inget trik menjual kacamata)

“Masih mahal ya. Sebenernya sih kalau bahasanya Indonesia saya mau sering-sering baca-abca di sana. Tapi bahasanya Inggris semua. Nggak ngerti.”

“Coba aja dikit-dikit.”

“Mana nggak ada gambarnya lagi. Jadi susah dibayangin.”

Sebenernya minat baca di masyarakat kita nggak kurang kok. Coba aja, waktu aku dikeroyokin sama karyawan backroom PT Pos, yang diminta bukan yang aneh-aneh, tapi buku komputer seri 36 Jam. Waktu itu aku sanggupi bukan gara-gara merasa dipalak, tapi soalnya takjub sama keinginan baca buku komputer itu :). Kapan-kapan aku beneran ke sana lagi bawa bukunya deh. Waktu ada yang minta tambahan uang sih, aku cuekin aja — yang itu tipikal orang nggak kreatif yang musti cepat-cepat dibasmi.

Oh ya, jadi ternyata yang masih kurang itu minat menjual buku dengan harga terjangkau. Kalau memang yang bikin mahal itu bahan baku kertas, kenapa nggak dibuat buku yang ringkas tapi padat isi? Jangan bikin terjemahan, tapi kita bisa bikin saduran ringkas. Jangan bikin tulisan panjang melantur, tapi coba menulis dengan singkat dan menggugah. Bukan berarti buku panjang dan mahal nggak boleh dibuat sih. Tapi harus berimbang donk. Masa orang disuruh baca koran lagi koran lagi.

Eastern Chipmunk

Eastern chipmunk, a striped ground squirrel found mostly in eastern North America. Eastern chipmunks have five dark and two light stripes on their backs, extending from head to rump, and two stripes on their long, bushy tails. They are distinguished from other ground squirrels by the white stripes above and below their eyes.

Chipmunks often make their homes in sparse forests or farms, where they can build the entrances to their lodges in stone walls, broken trees, or thick underbrush. A lodge consists of a maze of tunnels leading to a large, leaf-lined nest. Chipmunks spend most of the daylight hours outdoors but head for their lodges before nightfall. Although they are excellent climbers, chipmunks live primarily on the ground.

Chipmunks eat nuts, seeds, insects, and occasionally birds’ eggs. Like all ground squirrels, they have large cheek pouches, sometimes extending as far back as their shoulders, in which they can store food. They collect and store nuts and seeds through the summer and fall. When the weather starts to get cool, all the chipmunks in a region suddenly disappear into their lodges, where they begin hibernation. On warm winter days one can often see chipmunk pawprints in the snow, as they will sometimes wake up and leave their lodges for brief periods when the temperature rises.

Mating season for Eastern chipmunks is mid-March to early April. The gestation period is 31 days, after which a litter of three to six is born. Baby chipmunks leave the lodge after one month and are mature by July.

The chipmunk most likely got its name from the noise it makes, which sounds like a loud “cheep.” You can occasionally see a chipmunk hanging upside down from a tree branch “cheeping” its call.

Source: C++ in a Nutshell, O’Reilly & Associates, Inc

Einstein Aja Gak Tau

Pada binatang berdarah dingin, metabolisme tubuh harus diatur sesuai dengan suhu lingkungan di sekitarnya. Cengkerik misalnya, mengeluarkan suara kerikan dengan frekuensi sebanding dengan suhu udara di sekitarnya. Ini frekuensi kerikan, bukan frekuensi suara yang dihitung dalam Hertz itu. Kita namai saja kekerapan deh.

Di Amerika Utara, suhu udara bisa diperkirakan dengan mendengarkan kekerapan bunyi cengkerik. Kita ukur berapa kali cengkerik mengkerik dalam 15 detik. Hasilnya kita tambahkan 40, dan kita peroleh perkiraan suhu udara dalam derajat Fahrenheit. Tapi tentu ini suhu udara menurut laporan cengkerik, yang artinya suhu udara pada semak-semak di sekitar rumah kita, bukan suhu di dalam rumah.

Di negara-negara yang lebih beradab, cengkerik menyesuaikan diri dengan satuan metrik. Maka suhu diukur dengan menghitung jumlah kerikan dalam 8 detik, lalu ditambahkan lima, dan hasilnya adalah suhu dalam derajat Celcius. Tambahkan 273, kalau mau mengukur hasil dalam Kelvin.

Cerita ini, dan ratusan hal-hal menarik lainnya, bisa dibaca pada buku terjemahan di samping ini: Einstein Aja Gak Tau. Terjemahannya memang banyak yang lucu, termasuk judulnya yang ngasal bener. Tapi dengan mengabaikan hal-hal kecil macam gini, isi buku ini adalah ratusan mutiara. Dianjurkan buat orang yang suka memikirkan sebab akibat dari hal-hal sehari-hari, dan untuk yang punya anak yang tak henti-henti bertanya tentang hal-hal semacam ini. (Jadi inget Yani).

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑