Computer Society

Btw, ada orang2 yang memang profesi utamanya adalah tukang menghilangkan kacamata. Aku salah satunya. Hik :(. Kayaknya kacamataku hilang di taksi di Lapu-Lapu City.

Dinner time kemarin, aku duduk di antara Dr. Iwao Hyakutake dan Dr. Hotaoka Nobuo. Iwao adalah Asia Pacific Region Manager untuk IEEE Computer Society, berkedudukan di Tokyo. Aku, biarpun lebih aktif di Communications Society (Comsoc), adalah anggota Computer Society (CS) juga. Waktu masuk ke IEEE setelah lulus kuliah di akhir abad lalu, aku memutuskan bahwa bidang ilmuku adalah konvergensi infokom; jadi aku masuk ke dua society. Eh tiga, termasuk IT Society. Tapi yang terakhir ini aku hentikan untuk menghemat dana.

Iwao menanyakan kenapa tidak ada Computer Society Chapter di Indonesia. Pertanyaan sulit. Faktanya, society di IEEE yang memiliki paling banyak anggota di Indonesia justru Computer Society. Tetapi chapternya tidak ada. Dulu para aktivis IEEE Indonesia memutuskan membentuk Join Chapter of Computer and Communications Society. Namun Join Chapter ini dipecah pada 2003 menjadi Computer Society (CS) Chapter dan Communication Society (Comsoc) Chapter. Comsoc Chapter mulai maju, biarpun dengan langkah cukup berat. Tetapi CS Chapter menghilang.

Barangkali memang di Indonesia sudah terlalu banyak asosiasi, himpunan, paguyuban, dll yang berelasi dengan bidang ilmu komputer, Internet, IT, baik dari sisi perangkat keras, perangkat lunak, aplikasi, jaringan, hingga pemanfaatannya di masyarakat. Yang terlalu serius macam CS barangkali tak lagi diminati untuk membuat kegiatan bersama. Kopdar dan networking lebih menarik daripada conference :).

Padahal sebenarnya hanya perlu petisi 12 anggota CS untuk membuat chapter baru. Dan kegiatan sharing ilmu bisa dilakukan dengan gaya populer, tak harus dalam bentuk simposium yang memerlukan komitmen besar. Materi untuk sharing ide, ilmu, dan skill bisa diacu langsung dari web CS di COMPUTER.ORG — ini adalah web terlengkap dan terkeren dibandingkan web society lain di IEEE. Di dalamnya bukan saja ada materi2 menarik bagi anggota CS, tetapi juga berbagai skill profesi, manajemen, dan komputasi, serta banyak feature lain yang dapat digunakan oleh siapa pun. CS memang tengah berusaha mengimplementasikan lifetime learning kepada seluruh IEEE dan masyarakat luas. Maka CS Chapter, andai bisa dibentuk, memiliki cukup banyak peluang menarik untuk beraktivitas.

Tapi itu sih dilihat dari kacamataku. Mungkin para profesional ilmu komputer di Indonesia punya padangan lain. Lagipula, seperti aku bilang tadi, kacamataku hilang.

7 Replies to “Computer Society”

  1. makanya harus lihat dari kacamataku…. soalnya aku punya kacamata baru…. (ya setelah lama ngga punya, krn hilang melulu jadi kuputuskan ngga punya, selama 2 tahun, hehe)…. duh, ngga penting.

    kalau anggota & calon anggota nya udah banyak, ya mending bikin chapter dong… hayo bikin!

    • Baik dalam soal ilmu, profesi, kebijakan, maupun kepikunan, kuakui aku harus menyerah pada Teh Mer. Pun begitu, terpaksa titah untuk bikin chapter tidak bisa aku laksanakan. Mengurus Comsoc aja udah menghabiskan nyaris semua weekendku :). CS biar dipegang yang memang berfokus pada computer science aja deh :).

      Kalau cuman sumbang nama buat petisi mendirikan chapter sih, OK aja.

    • Mestinya aku konsisten ya. Di atas nulisnya Dr. Iwao. Mestinya aku nulisnya bukan Teh Mer, tapi Prof. Merlyna. Kapan pulang ke Bandung lagi, Prof?

  2. kmrn akhirnya lihat mas Koen di ignite. tyt kocak abis. charismatic tp kocak abis. memamerkan kelemahan dirinya (gugup, Nervous) tp mlh tampak kekuatan dan rasa humornya. maaf malu ajak kenalan.

    • Hush. Itu gugup asli! Aku sebenernya nggak pernah suka berpresentasi atau tampil di depan orang banyak. Kalau yang dibahas hal2 teknis, aku akan larut dan akhirnya menikmati. Tapi kalau semi-marketing kayak kemarin, gak doyan sebenernya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.