kegetholan akan produk yang dianggap modern oleh negri ini asal yang datangnya dari luar nusantara…sementara hanya bengong ketika tempe yang asli makanan produk sendiri jadi milik japan..;
Biasa saja…
Nasionalisme ku tak tumbuh, melihat bangsa digadai atas nama liberalisasi ekonomi yang konyol dan culas.
Fakir miskin dan anak terlantar dibiarkan hidup untuk mati pelan-pelan tanpa harapan.
Setengah uang negara tiap tahun menguap diapake nambal BUMN2 bebal, bayar bunga utang pencuri, masuk kantong partai dan monyet-monyet yang berkeliaran dengan pin emas burung garuda.
Orang antri minyak tanah, padahal kita anggota OPEC!
Minyak goreng sulit dan mahal, padahal kita penghasil CPO terbesar dinunia!
Orang susah cari LPG, padahal kita penghasil gas alam tertinggi didunia!
Presiden berganti-ganti, tapis emua sama saja, genit dan narsis! DPR apalagi.. untung KPK Sedikit memberi hiburan dan harapan.
Yang masih membuat bangsa ini selamat adalah karena sebagian orang miskin itu masih sholeh dan shalehah. Mereka punya kesabaran yang luar biasa.. mereka tak pernah putus harapan. Tawakal, sabar, ulet dan gigih…
sebagian besar mereka keluar dini hari mengayunkan langkah menjemput rejeki yang tak seberapa..para tukang becak, PKL, tukang ojek, kuli, pemulung, pengamen, bencong, pengangguran, para janda yang kehilangan tulang punggung, anak-anak yatim, merekalah para pehlawanku hari ini.
Bendera boleh berkibar, tapi itu tak memberi arti apapun, selain perih yang teriris.
setiap saya mendengar lagu kebangsaan ini, jantung saya berdegub lumayan kencang. ketika bendera naik dari tiang tiang bendera mungil atau besar dari kantor-kantor atau sekolah-sekolah, aku biasa sempat berhenti untuk menghormatinya. Semangatku tak pernah lelah untuk membagun negara ini.
numpang komentar. tapi bukan ngomentarin tentang nasionalisme, tapi tentang postingan ini. kok bisa2nya postingan tanpa kata tapi banyak yang komentar? fenomena yang unik dan menarik. tulis ah di blogku.
mas koen, terima kasih udah mengunjungi blogku :D
bener2 postingan yang luar biasa. bener2 penuh makna tapi tanpa kata… sungguh fenomena yang unik menurutku. hehehe…
mas koen, thx ya udah berkunjung ke blogku :D
Merah itu kemauan kita untuk memberikan warna cemerlang kepada negeri ini.
Putih itu kemauan kita untuk tidak memaksakan memberikan warna kita.
Bendera yang terindah.
Hari ini, SEABAD sudah KEBANGKITAN NASIONAL.
Maju terus Indonesia, Pantang Mundur!!!
Dan kita masih mencintainya. :-)
iseng liat dorce show pagi ini
guest nya si edo kondologit
dan beliau nyanyiin lagu Indonesia Raya….
…
percaya atau gak, ini pertama kalinya mata saya berkaca-kaca, tenggorokan serasa kebakar saat ikutan nyanyi lagu tersebut…
padahal tidak demikian waktu dulu saat upacara masih jadi makanan wajib setiap senin pagi…
nasionalisme memang tak bisa dipaksakan.
Yup. Dan ya tetap mencintainya.
Hiduplah Indonesia Raya !
Maju terus Pak Presiden SBY-ku ! Kompaklah Kabinet-ku !
Sejahteralah Guru-guruku, Mursyid-mursyidku, Bangsa Indonesia-ku !
yakin endonesia bisa!!!
untuk satu hal, boleh lah sekali-kali mengkritisi pemerintah.
tapi tetep kompak untuk satu Indonesia.
:D
-IT-
I’m freaking proud to be Indonesian……..
Aku anak Indonesia.
kegetholan akan produk yang dianggap modern oleh negri ini asal yang datangnya dari luar nusantara…sementara hanya bengong ketika tempe yang asli makanan produk sendiri jadi milik japan..;
Biasa saja…
Nasionalisme ku tak tumbuh, melihat bangsa digadai atas nama liberalisasi ekonomi yang konyol dan culas.
Fakir miskin dan anak terlantar dibiarkan hidup untuk mati pelan-pelan tanpa harapan.
Setengah uang negara tiap tahun menguap diapake nambal BUMN2 bebal, bayar bunga utang pencuri, masuk kantong partai dan monyet-monyet yang berkeliaran dengan pin emas burung garuda.
Orang antri minyak tanah, padahal kita anggota OPEC!
Minyak goreng sulit dan mahal, padahal kita penghasil CPO terbesar dinunia!
Orang susah cari LPG, padahal kita penghasil gas alam tertinggi didunia!
Presiden berganti-ganti, tapis emua sama saja, genit dan narsis! DPR apalagi.. untung KPK Sedikit memberi hiburan dan harapan.
Yang masih membuat bangsa ini selamat adalah karena sebagian orang miskin itu masih sholeh dan shalehah. Mereka punya kesabaran yang luar biasa.. mereka tak pernah putus harapan. Tawakal, sabar, ulet dan gigih…
sebagian besar mereka keluar dini hari mengayunkan langkah menjemput rejeki yang tak seberapa..para tukang becak, PKL, tukang ojek, kuli, pemulung, pengamen, bencong, pengangguran, para janda yang kehilangan tulang punggung, anak-anak yatim, merekalah para pehlawanku hari ini.
Bendera boleh berkibar, tapi itu tak memberi arti apapun, selain perih yang teriris.
setiap saya mendengar lagu kebangsaan ini, jantung saya berdegub lumayan kencang. ketika bendera naik dari tiang tiang bendera mungil atau besar dari kantor-kantor atau sekolah-sekolah, aku biasa sempat berhenti untuk menghormatinya. Semangatku tak pernah lelah untuk membagun negara ini.
@All: Terima kasih, semuanya. Posting ini tanpa kata2, dan semua komentar takkan dikomentari balik.
numpang komentar. tapi bukan ngomentarin tentang nasionalisme, tapi tentang postingan ini. kok bisa2nya postingan tanpa kata tapi banyak yang komentar? fenomena yang unik dan menarik. tulis ah di blogku.
mas koen, terima kasih udah mengunjungi blogku :D
bener2 postingan yang luar biasa. bener2 penuh makna tapi tanpa kata… sungguh fenomena yang unik menurutku. hehehe…
mas koen, thx ya udah berkunjung ke blogku :D
Merah itu kemauan kita untuk memberikan warna cemerlang kepada negeri ini.
Putih itu kemauan kita untuk tidak memaksakan memberikan warna kita.
Bendera yang terindah.
Koen, tepatnya: kita masih dititipi negeri ini :) Pemilik sebenarnya anak cucu kita :p Soalnya kalo memiliki suka seenaknya, hehehe… peace
Bangkit itu Susah
Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang
Bangkit itu Takut
Takut untuk korupsi
Takut untuk makan yang bukan haknya
Bangkit itu Malu
Malu menjadi benalu
Malu karena minta melulu
Bangkit itu Marah
Marah bila martabat bangsa dilecehkan
Bangkit itu Mencuri
Mencuri perhatian dunia dengan prestasi
Bangkit itu Tidak ada
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa
Bangkit itu Aku untuk INDONESIA-ku
dikutip dari sebuah puisi yang dibacakan oleh Dedy Mizwar
dalam sebuah Iklan Layanan Masyarakat yang Kebangkitan Bangsa
salam kebangkitan
pramudyaputrautama.wordpress.com
thanks ya atas artikelnya salam kenal