Mild und Leise

Aku sering terpaksa berpikir bahwa jangan2 sebentar lagi blog hanya berisi curhat. Informasi lain jadi basbang, karena kita hidup di zaman Wiki. Lucu misalnya kalau kita menulis tentang keunikan suatu budaya atau tokoh sejarah atau celah kecil dalam sains, dalam format blog yang ringkas. Di Wiki lebih lengkap! Tak heran banyak blog2 lama yang dihapus. Sulit dibayangkan bahwa baru beberapa tahun yang lalu kita hidup tanpa Wikipedia dan Google.

Tempat pertama kali aku tidur di luar tanah Jawa adalah kota kecil Perros-Guirec (Perroz-Gireg), di tepi pantai Trestraou, dekat kota Lannion (Lannuon), di Côtes-d’Armor (Aodoù-an-Arvor). Perginya cuma bawa bagasi kecil: beberapa baju, tanpa notebook, tanpa buku, tanpa CD. Mau beli buku & CD di sana aja. Mau bobo, entah dari mana, bagian tengah dari opera Tristan & Isolde mengganggu pikiran, terulang2. Bukan Prelude dan bukan Liebestod (bagian penutup opera ini). Sampai sekarang masih bisa terdengar :).

Sebelum hari terakhir di Lannion, aku jadi guide buat teman2, bermobil berkeliling Côtes-d’Armor bagian utara, cari sebuah planetarium yang konon ada di daerah Pleumeur-Bodou (Pleuveur-Bodoù). Biarpun salah setir ke kiri melulu, akhirnya kami sampai. Tapi planetarium kosmopolis itu sudah tutup. Kami jalan2 di sekitarnya, dan menemukan kampung Asterix. Ini bukan tempat wisata, melainkan reservasi budaya Galia asli zaman Asterix. Jadi tak ada keramaian. Hanya sebuah kampung kecil, dengan bangunan rumbia, dipagari kayu tinggi2. Tak beda jauh dengan komik Asterix. Dan kalau kita lihat komik Asterix, selalu ada peta di Hal 1. Nah, tempatnya di situ. Hm, sejauh itu berkelana, aku baru tahu bahwa aku sedang menuju Kampung Asterix. Tapi, aku udah bilang, waktu itu belum ada Wikipedia. Bahkan Google.

Daerah Côtes-d’Armor terletak di provinsi Bretagne (Breizh). Ini adalah bagian dari wilayah Brittany yang asli, yang dulu beribukota di Nantes. Kini, Nantes sudah menjadi ibukota provinsi lain, dan Bretagne beribukota di Rennes (Roazhon). Penulisan nama ganda yang aku lakukan dari tadi mencerminkan bagaimana nama tempat di tulis di daerah itu: nama Perancis, diikuti nama Brittany. Brittany sendiri merupakan bagian dari sabuk Celtic. Satu2nya anggota sabuk Celtic di luar wilayah kepulauan Britania. Wilayah Celtic lain yang tersisa adalah Skotlandia, Irlandia, Wales, Isle of Man, dan Cornwall. Apa sih yang terbayang dari nama Celtic, selain musiknya yang syahdu, dan sejarahnya yang merupakan perpaduan perang dan romantisme? Enya? Haha. Tristan tentu.

Dan itulah lucunya. Lama setelah aku balik ke Isle of Java, baru aku tahu bahwa setelah terluka, sang Tristan dibawa kabur dengan perahunya ke wilayah Brittany ini; di mana kemudian Isolde menyusul, untuk hanya melihat jasad Tristan di persembunyiannya di tepi pantai Brittany itu, lalu — menurut Wagner — mulai melantunkan bait2 Liebestod: Mild und Leise …. Haha, mana ada orang Celtic berbahasa Jerman :p.

Jangan2, di pantai Côtes-d’Armor itulah dulu Tristan menunggui Isolde. Menimbulkan suara bising yang mengganggu tidurku.

7 Replies to “Mild und Leise”

  1. Wah saya juga udah nonton filmnya tuh Tristan dan Isolde.

    The poem that Isolde reads, John Donne’s “The Good Morrow”, is a work of the 17th century:

    “My face in thine eye, thine in mine appears,
    And true plain hearts do in the faces rest ;
    Where can we find two better hemispheres
    Without sharp north, without declining west ?
    Whatever dies, was not mix’d equally ;
    If our two loves be one, or thou and I
    Love so alike that none can slacken, none can die…”

  2. asal blogger pada akhirnya jangan dicap tukang tipu dan cuman bisa ngomong doang seperti statement yang dikeluarkan oleh Roy Suryo ….

  3. @Izza: Hey baru bikin blog di Blogdetik ya? Diisi donk.

    @Ian: Ah, nggak usah panas. Ada waktunya blogger Indonesia dipaksa berintrospeksi: ngeblog buat apa sih? Buat haha hihi tak menentu, buat mencoba cari uang tanpa kerja keras, dll; atau buat belajar (termasuk belajar berkomunikasi, haha), berbagi, dll. Memang blog itu cuman “trend sesaat” kok, seperti juga wiki, email, sms. Tapi justru artinya kita harus memanfaatkan semaksimal mungkin, dan saling menjaga agar arus informasi tak ternoda gangguan yang tak perlu. Gitu, Boss :).

  4. Benar Mas Kun, saban kali akan menulis untuk blog, saya pikir toh segala informasi sudah tersaji apik di Wiki, bisa di cari di google dan akhirnya jadi pengulangan yang tidak perlu, dan akhirnya jadi tempat membuang remeh temeh hidup. Lama-lama jadi narsis dan sudahlah…

    Setiap ingat Tristan, selalu gak habis pikir kenapa dia gak terus terang dari awal tentang Isolde. Akhirnya saya jadi sebal sama Tristan :(

  5. pertama duluu…aku agak pusing krn blog2 periode awal isinya cuman resentment atau siklus hidup harian penulisnya…aku pikir, wah, apa untungnya aku baca? Lalu blog rame dgn info2 menarik..yg ada aja…dari hal masakan rendang sampe gmn caranya ngukur universe…Lalu skrg mas Koen melontarkan sedikit kegelisahan kalau2 blog dgn niche science itu bakal di RIP krn Wiki ud jauh lebih sakti…

    menurutku…gmn kalau just keep doing wht you have been doing?…mau ada ada yg baca atau ndak, selama kepuasan dan manfaat ada dirasa penulis…knp mesti berhenti?

    dulu Jkt sempat gusar wkt Sogo Plz Indo berdiri…namun skrg sulit hidup tanpa CarreFour…tp anehnya pasar becek dan pedagang kaki lima tetap ada…pedagang kue yg pelanggannya satu-dua tetap eksis…

    umh..ini bukan legendanya Long Tail? :-D Aduh, Sisca gak salah komen lagi kan, ya? :D

  6. Eh sejak kapan halaman Wagner hilang dr blog ini dan diganti halaman Pics? Kenapa? Dan kalo liat jml artikel per kategori, hrsnya lebih dari itu kan?

Leave a Reply to sisca Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.