Waktu, kata Hercule Poirot, diukur bukan dengan detik arloji, tetapi
dengan detak jantung. Detak jantung sendiri dipicu oleh sinyal elektrik
dalam skala milivolt yang dibangkitkan oleh titik syaraf di ruang-ruang
atas jantung. Sinyal ini memberitahu ruang-ruang bawah jantung untuk
berdenyut memompa darah ke seluruh tubuh.
Pacemaker, alat picu jantung, membantu kasus gagal jantung dengan
memberikan pulsa elektrik pengganti sinyal alami itu. Ini adalah temuan
Wilson Greatbach di akhir 1950an. Alat picu jantung sebelumnya selalu besar
dan dipasang di luar tubuh, sehingga rawan infeksi di bagian yang masuk
tubuh. Greatbach memadukan alat itu, termasuk catu daya, ke dalam tubuh.
Percobaan pertamanya mampu memperpanjang usia anjing hingga 4 bulan. Greatbach
memperbarui alatnya dengan transistor (yang waktu itu masih baru) dan berbagai
pilihan baterai. Di tahun 1960, dilakukan penanaman pada 10 manusia yang
memiliki harapan hidup sangat tipis akibat gagal jantung. Pasien pertama
meninggal 24 bulan kemudian, tetapi yang terakhir meninggal 30 tahun
kemudian. Inovasi Greatbach sendiri dilakukan tanpa henti di waktu-waktu
sesudahnya, bahkan sampai ia pensiun 12 tahun lalu, bahkan sampai hari-hari ini.
Yang termasuk di dalam risetnya adalah alat pendenyut jantung itu sendiri.
Ini lebih rumit daripada pengirim sinyal. Baterai yang bisa dipakai mengirim
sinyal selama 20 tahun, hanya akan kuat bekerja 20 menit untuk mendenyutkan
jantung. Namun alat yang dinamai LVAD (left-ventricle assist device) ini
terus dikembangkan.