Waktu matahari mulai meluncur turun, paket juga diluncurkan (dalam arti
harfiah, yaitu diluncurkan bebas menuruni undak-undakan). Sebuah black
taxi dikemudian orang Sikh melesat ke Bishop Street, satu-satunya kantor
pos yang buka hari Sabtu sore ini.

Seperti dalam bayanganku, si Pak Pos menyambut dengan kata “Must be
overweighted”. Tapi kali ini dengan ramah saja. Rekannya yang berkulit hitam
menimbang paket itu. Hanya sejumput di bawah ambang maksimal. Membaca alamat
yang jauh, trus dia menyebut angka poundsterling yang fantastis. Aku cuma
mengangguk ringan, tapi dia diam. Jadi aku jawab lagi “That’s all right,”
sambil senyum lebar. Dia malah kaget. Kaya kali orang Asia ini, gitu kali
pikirnya. Padahal aku udah hitung-hitung dengan Calc beberapa kali, dan udah
kaget berapa kali sebelum ke kantor pos. Kagetnya udah abis.

Abis kagetnya habis, dia tersenyum lagi, dan temannya yang berkulit putih
senyum juga. “Money-money-money,” katanya.

Agak kepayahan para pak pos ini mengangkati paket itu ke dalam. Tapi sambil
senyum lebar. Di tengah musim PHK di Inggris di tahun ekonomi suram ini,
paket-paket semacam itu tentu bisa jadi harapan bahwa PHK akan tertunda lagi.

Tangan perih, dan tampak bercak-bercak darah sedikit. Di luar langit sudah
mulai gelap. “Di mana nih buka puasa terakhir kita?”