Nasihat Lukman kepada anaknya: Teruskanlah bekerja demi kepentingan mulia itu hingga selesai. Janganlah hiraukan orang lain. Janganlah dengarkan tanggapan-tanggapan mereka, tapi maafkanlah mereka. Tidak ada jalan untuk memuaskan mereka semua.
Lalu Lukman mengambil keledai dan keluar bersama anaknya. Lukman menaiki keledai. Tak lama terdengar seseorang berkomentar, Orang tua tak tahu diri, membiarkan anaknya berjalan sementara ia enak-enak naik keledai.
Maka Lukman turun dan mengangkat anaknya ke atas keledai. Mereka meneruskan perjalanan. Tak lama terdengar komentar lain, Anak tak tahu diri, membiarkan orang tuanya berjalan sementara ia enak-enak naik keledai.
Lalu Lukman ikut naik keledai, dan meneruskan perjalanan. Namun terdengar komentar lain lagi, Orang-orang kejam, menaiki keledai malang itu berdua, padahal mereka tidak sakit dan tidak lemah.
Akhirnya Lukman turun, dan menurunkan anaknya, dan berjalan pulang. Masih juga orang berkomentar, Orang-orang bodoh, mereka berjalan kali, padahal memiliki keledai, dan keledai itu tidak sakit dan tidak lemah.
Di rumah Lukman meneruskan: Sekarang engkau mengerti maksudku, anakku.