Bangsa Okol

“Sayangnya, bangsa Indonesia ini suka lari ke fisik. Kalau otaknya tidak kerja maka yang kerja okol. Inilah yang merusak ukhuwah itu. Padahal, penyadaran ukhuwah itu penting untuk saling menghormati,” kata ustadz Nurcholish Majid.

Kali-kali bangsa Indonesia bakal dikenang sebagai bangsa okol. Apa-apa pakai adu fisik: dari urusan partai, urusan sepakbola, urusan ras, bahkan urusan agama. Masa sih urusan agama bisa dijalankan dengan kebiadaban?

Kalau Allah menghendaki, disebutkan di Quran, maka semua manusia akan berjalan lurus di jalan yang dikehendaki. Soalnya adalah bahwa Allah memang menyusun semesta dengan kompleksitas yang menarik seperti ini, sehingga manusia tertantang untuk memaksimalkan potensinya untuk memecahkan masalah-masalah.

Tapi manusia Indonesia malas memanfaatkan potensi kecerdasannya. Maunya sih asal tubruk, satu arah, dan akhirnya jadi bangsa okol.