Semesta, cukup diciptakan dengan sebuah formula. Formula yang benar akan membentuk harmoni yang sepenuhnya berisi keindahan, dan dengan demikian mewujudkan diri. Konon formula itu mewujudkan diri dalam bentuk getaran — bukti bahwa eksistensi hanya bisa mewujud melalui dinamika. Maka sang getaran membuka dimensi (as-samawat) dan kuanta (al-ardh), yang berikutnya saling berkait dan saling mengisi menyusun semesta yang indah ini. Saat revolusi semesta membentuk manusia, untuk pertama kali semesta memiliki kesadaran. Termasuk kesadaran untuk mengaktualisasikan eksistensi dengan dinamika. Kuncinya benar-benar ada pada dinamika. Perubahan yang terus menerus dalam segala level kemanusiaan (yang artinya kesemestaan). Tentu, termasuk perubahan atas tata nilai (umwertung aller werte).

chch-1.jpg