Aku lebih suka menempatkan diri sebagai scientist dan engineer, daripada philosopher. Jadi coba pernyataannya aku sesuaikan dengan kondisi aslinya, tanpa ekstrapolasi ke sistem sosial.
Mekanika kuantum yang diperlengkap, akhirnya mendorong Bohr mengambil kesimpulan bahwa jika dua pernyataan nampak bertentangan, bukan berarti salah satu harus salah. Relativitas menyatakan bahwa hasil pengamatan tergantung pada pengamat. Sementara implikasi awal Heisenberg menyatakan bahwa hasil pengamatan selalu terpengaruh oleh pengamat. Dualitas, yang sebelumnya hanya teramati pada gelombang elektromagnetik, oleh De Broglie dibawa menjadi pada seluruh materi, dan lebih jamak daripada sekedar dualitas. Konsep sum over histories Feynman menunjukkan bahwa banyak hal yang mungkin untuk mendeskripsikan suatu peristiwa dan meramalkan hasil — hasil akhirnya bisa jadi hanya tergantung pada probabilitas. Ini pas dengan implikasi lain dari Heisenberg: selalu harus ada keacakan dalam setiap eksistensi. Kemudian konsep penyatuan medan yang dicita-citakan Einstein justru diperlengkap oleh Abdussalam dkk menjadi penyatuan seluruh materi-energi. Dan berikutnya, dengan superstring dll, kita bisa mengamati bahwa sesungguhnya materi-energi (eksistensi) pun berpadu dengan formula.
OK. Implikasi soal-soal ini akan kita ulas satu-satu, bersamaan dengan hidup yang mengalir.