Dia tersenyum lagi padaku, seperti yang selalu dia lakukan bertahun2, tanpa pernah jemu. Hati turut hangat saat merah semu wajahnya mencapaiku 1,3 detik kemudian. Seperti biasa juga, dia membuatku mengingat lagi segala khayalan kanak2ku. Dingin senja itu tak ada artinya dibanding cerianya hati saat berbincang dengannya.
Lewat tengah malam, alarm dari mesin Flexi ini membangunkanku. Enggan bangun, tapi tak sengaja kaki menganjak, dan tangan membuka pintu. Udara tak terlalu dingin. Kutatap dia. Ada bercak di salah satu ujungnya. Masih tampak ceria ia. Sedikit demi sedikit, bercak itu membentuk irisan lingkaran. Binarnya mulai tertutup bayang tanahku. Bukan bayangku, karena aku sedang menatapnya dari tengah sini.
Pentax bermain. Beberapa mode. Mengabadikan keunikannya malam ini. Dan keceriaannya yang tak pernah pudar. Dan kehangatan yang selalu disisipkannya dalam hatiku. Sejuk, sekaligus hangat.
kulihat bulan yang berbeda malam itu. dan aku (selalu) semakin menyukainya :)
itu bulan atau matahari?
@2: Matahari kan 8,3 menit cahaya. Bulan yang 1,3 detik cahaya.