PT Harun Yahya

Tidak seperti di Amerika Serikat, Teori Evolusi diajarkan di Indonesia secara damai dan nyaris tanpa pertentangan. Diajarkan sejak awal masa baligh di SMP, teori ini dianggap sama wajarnya dengan teori2 lain, seperti lempeng benua, teori elektromagnetika, dll (teori kuantum nunggu SMA –red). Tentu memang ada kekhawatiran bahwa teori ini tak ditentang bukan karena dianggap wajar, tetapi karena metode pendidikan tingkat menengah di Indonesia yang masih dangkal itu menjadikan semua teori sebagai hal yang hanya perlu dibaca sebentar, dipakai menjawab ujian pilihan ganda, dan kemudian dilupakan selamanya. Tak menjadi dasar pengambilan keputusan, baik skala pribadi maupun skala nasional :). Paling jadi candaan: “Eh, teori evolusi itu yang bilang bahwa manusia keturunan monyet kan? Kalau liat muka elo sih, kelihatannya memang benar.” Tapi itu dulu.

Kini, murid2 menjadi semakin pintar. Khususnya setelah tumbangnya rejim Soeharto, pikiran kritis sudah menjadi keseharian di sekolah. Diskusi dengan mahasiswa zaman sekarang sudah berbeda dengan diskusi dengan para korban brainwash gank Soeharto. Tapi itu aspek positif. Aspek di sisi lain adalah Harun Yahya :).

Berlawanan dengan perkiraan orang, Harun Yahya bukanlah nama orang. Ini adalah nama samaran bagi sebuah tim, dalam sebuah organisasi, dengan Adnan Oktar sebagai ideolog utamanya. Tujuannya mulia. Mengangkat kebenaran dan keindahan Islam menggaung ke seluruh dunia. Tapi tak beruntungnya, kebenaran Islam di sini adalah kebenaran dalam interpretasi organisasi itu. Adnan Oktar sendiri menyukai sains, dan sekaligus mistisisme, lalu ia gabungkan sebagai Sains Islam. Tapi terbitan pertama tokoh ini malah menyoal zionisme, kepalsuan holocaust, dll; yang membuatnya sempat dihukum. Tak lama ia mulai menerbitkan serial Sains Islam yang memang menawan. Semesta ciptaan Allah yang indah (segala puji bagimu, Rabbal ‘Aalamiin). Tapi kemudian sambil menyangkal teori evolusi. Harun Yahya mulai memaksakan pendapatnya tentang cara Allah mencipta dan menyusun semesta. Allah tidak boleh menjalankan semesta sesuai yang dideskripsikan oleh Teori Evolusi (tapi boleh dengan teori kuantum, mudah2an). Lebih menarik lagi, Allah harus masuk ke sains, harus teramati di mikroskop: harus kelihatan dengan mata. Misalnya mata itu sendiri :). Mata adalah bukti bahwa struktur itu diciptakan sebagai struktur, bukan melalui evolusi: ini adalah bukti adanya Sang Pencipta. Kita bisa melihat Sang Pencipta di sini. Begitu ulas Harun Yahya. Berikutnya adalah tuduhan: Teori Evolusi adalah teori atheist. Darwin adalah biang dari materialisme yang artinya biang dari komunisme, naziisme, zionisme, kapitalisme, soekarnoisme, marhaenisme, soehartoisme, terorisme, dll. Tapi jangan lupa bahwa naziisme tidak jahat, karena Harun Yahya sendiri bilang bahwa holocaust itu palsu. Buku2 Harun Yahya diinternasionalkan dalam bahasa2 dunia: Inggris, Urdu, Indonesia. Dan disambut hangat. Jangan lupa, bagian depannya memang bagus :).

picture-9.png

Sementara itu para ilmuwan jadi terpaksa garuk2 kepala. Justru dengan Darwinisme, evolusi genetik, dan evolusi mimetik, evolusi budaya, didukung berbagai teori menarik, misalnya teori game, orang bisa memahami bagaimana budaya terbentuk, dan bagaimana cara terbaik menata masyarakat. Orang yang sungguh2 paham Darwinisme akan menjadi manusia yang menjaga nilai2 pribadi maupun nilai2 masyarakat. Kenapa? Coba tamatkan buku teori game. Justru orang2 dogmatik, yang tak paham ilmu, yang memperalat ideologi dan agama untuk saling membunuh dan menghancurkan.

Aku pikir tadinya demam Harun Yahya akan pudar, dan akal sehat menang. Tapi tentu aku terlalu banyak nonton film :). Dalam kehidupan nyata, justru Harun Yahya sedang memulai tahap baru dari offense-nya. Sebuah buku Atlas of Creation dicetak dan dikirimkan ke banyak sekolah di Eropa. Dukungan segera datang dari beberapa pemuka berbagai agama di Eropa: Protestan, Katolik, Yahudi, dan Islam. Terjadi kaukus kreationisme. Keren juga, jadi Pancasilais yang bisa menyatukan agama2 :). Orang Islam yang tadinya menganggap injil itu tak perlu dibaca (dengan alasan sudah terjadi modifikasi atas ayat Tuhan di dalamnya), kini jadi ikut rajin membaca genesis. Protes berdatangan. Sementara itu masyarakat Perancis gelisah, membacanya sebagai peningkatan radikalisme Islam dalam bentuk perang pikiran. Berikutnya Atlas ini juga disebarkan ke ke seluruh dunia

Tapi, huh sebalnya, bukankah cara Harun Yahya itu sendiri memang tak berbeda dengan cara sebuah kepercayaan disebarkan? Dimulai dengan hal2 yang baik, seperti moral, kasih sayang, yang tak seorangpun akan menyangkalnya; kemudian didukung hukum2 primer; lalu hukum2 sekunder; dan standardisasi; lalu konsensus yang memilih satu hal baik di atas hal baik lainnya (soal pilihan); lalu pematahan ketidaksesuaian pendapat. Dan, demi moral dan kasih sayang, tapi juga demi level ketakutan tertentu, orang masih terus memberikan dukungan. Untuk berlepas dari fraud model Harun Yahya dan model serupa, orang harus mulai juga berlepas dari kebiasaan menerima agama (yang mau tak mau harus diakui: hasil evolusi budaya juga) apa adanya. Orang harus kembali beragama dan berkomunikasi dengan Rabb-nya dengan bersih, yakin diri, ikhlas, kuat, percaya diri; lalu menatap sesamanya dengan kasih sayang tanpa syarat.

“Tapi kan buku Harun Yahya berisi ayat Qur’an.”
“Terus? Mau bikin buku sains beneran yang berisi ayat Qur’an juga boleh kok.”
“Dan dalam kitab suci mana pun tidak tertulis tentang teori evolusi.”
“Dan juga teori kuantum.”
“Teori kuantum ada. Si Koen pernah menuliskan di web yang lama. Nggak tahu kenapa dihapus.”
“Iya, kalau diinterpretasikan seperti itu. Tapi teori evolusi juga ada, kalau diinterpretasikan dengan cara yang sama. Juga teori string, biarpun belum jelas teori string benar atau salah.”
“Tapi buku Harun Yahya dijual di masjid.”
“Jualan di masjid?”

Apa sih yang paling berbahaya dari Harun Yahya? Orang Islam sibuk menajiskan evolusi, peran DNA, dll, plus jualan di masjid; sementara orang2 yang dituding sebagai atheist itu melejit memanfaatkan biotechnology. Tertutup pintu kita untuk revolusi akbar setelah revolusi semikonduktor.

“Ah, dasar si Koen atheist. Pasti dia mau bilang juga bahwa bumi mengelilingi matahari.”

49 Replies to “PT Harun Yahya”

  1. Muahaha. Pancasilais. Semua agama hidup damai dan bersama sama menindas yang berada diluar mereka.
    Kenapa Si koen menghapus web teori kuantum? Tadinya dimana?

  2. @Edwin: Bukan, wee. Itu web kosmologi qurani. Bersama dengan kisah Nazaruddin dan humor engineer, mereka dihapus. Tapi banyak yang udah kopi kok, di web masing2, di forum, di milis. Bisa digoogle :p

    @Echi: Hush, anak kecil.

  3. Blog baru desain ni? Sip. Postingan ini “buerat” ya, saya suka yang “ringan dan lucu” saja… :)
    Heheh, great job.

  4. Horee!
    Orang Indonesia memang cinta damai…
    mereka bisa meyakini teori evolusi plus pada saat yang sama menjadi Muslim yang baik. Ya..seperti mas Koen ini.
    Pis.. ah!

  5. salam kenal, pak.
    bagus artikelnya. btw, saya sendiri ga pernah tau ttg HY & buku2nya.
    berhubung saya orang awam + bukan orang sains, saya jadi pengen bertanya nih pak – mudah2an ga dianggap lancang… ^^ :

    1) apakah HY ini pelaku sains atau sekedar pengamat sains, pak? apa HY pernah mengeluarkan teori-teori yang sudah teruji? atau hanya ber-“fatwa” saja?

    soalnya, yang saya tangkap dari artikel ini – maaf kalo salah – kayaknya HY seperti meng-klaim segala sesuatu yang bersumber dari Islam – lebih tepatnya, dirinya & kelompoknya – adalah sesuatu yang benar-benar mutlak kebenarannya.

    2) kalimat kebiasaan menerima agama (yang mau tak mau harus diakui: hasil evolusi budaya juga) apa adanya: “hasil evolusi budaya” yang pak Koen maksud itu “kebiasaan” menerima agama atau “agama”-nya itu sendiri?

    makasih pak. ditunggu pencerahannya… :)

  6. HY juga pernah ikut memperkeruh hub cinta antara diriku dan dirinya….dulu. Pernah nunggu bis pinggir jalan jd diem-dieman gara-gara…HY…duh cinta, eh duh HY…:-D

  7. @Jennie: Hore, ada komentar Jennie. Haha :). Zaman Soeharto dulu, kalau ada ustadz khutbah rada tajam, seorang Intel akan datang dengan simpatik, beruluk salam, lalu menyampaikan: “Tumben terlalu serius hari ini. Sebenernya saya lebih suka gaya ustadz seperti biasanya, yang ringan dan mengajak memperbaiki diri.”

    @Aceng: Tahun 2005, saya berhenti berlangganan Scientific American, karena sikap para editornya yang merasa harus radikal melawan kaum kreasionis, dengan secara total melawan agama dan keimanan. Saya pilih majalah sains yang lain saja, yang lebih wise menyampaikan sains. Di sisi lain, saya juga harus terus bertemu dengan orang beragama (Protestan, Katolik, bahkan Islam aliran Harun Yahya) yang menistakan teori evolusi.

    @Insan: Pertanyaan Anda menunjukkan bahwa Anda bukan orang awam yang sekedar lewat :). Harun Yahya maupun Adnan Oktar tidak pernah menulis apa pun di jurnal ilmiah (yang menggunakan peer-review), tetapi lebih banyak menyajikan bukti yang dipaparkan para kaum kreationis barat (yang juga lebih banyak ditulis sebagai bacaan umum, bukan jurnal ilmiah yang diperiksa menggunakan peer-review). Dengan demikian, secara bakuan sains, tulisan Adnan Oktar tidak bisa disebut sebagai wacana ilmiah. Tapi tentu saja, yang dilawan Adnan Oktar memang meliputi hegemoni para ilmuwan dan cara kerja mereka juga. Jadi mirip perang ideologi di mana kedua belah pihak tidak bisa membenarkan yang terjadi di pihak lawan. Dan mengenai agama sebagai evolusi budaya, bisa lain kesempatan dan lain judul deh :).

    @Sisca: Hush, salah blog. Komentar macam gini biasanya adanya di blog BR dir rahard.wordpress.com :) :).

  8. makasih pak Koen atas penjelasannya. saya jadi tahu ternyata di dunia sains juga ada “pertempuran”, ya… * jangan diketawaiinya, pak. ini jujur, lho :D *
    soal “awam”: saya memang awam ttg hal-hal begini, pak. suwer…

  9. sebenarnya banyak konsep dan penyampaian menarik dan cemerlang dari oom Adnan Oktar ini, tapi kesininya gaungnya IMHO tidak sejernih denting awalnya.. plus SRF/BAV-nya, plus pembredelan WordPress di Turki.. , tapi secara pribadi sih agak sebel sama fansnya yang selalu bersikap “oooh gituh… tuh kan, fakta anu ternyata salah!” tanpa review/mengkaji teori2 lainnya.. bahkan tahu soal fakta yg disangkalnya juga ngga -_-

  10. Selamat pagi,
    Artikel ini sudah mencerahkan saya, terima kasih. Selama ini saya bertanya-tanya siapa Harun Yahya dan apa misinya. Sekarang terjawab sudah.
    Btw, apakah anda seorang atheis? This is not important question, you could not answer it. Lupakan saja :)

  11. Bisa dibilang HY sukses juga yah. Gak cuma di Indo, bahkan di negara asalnya. Saya punya temen anak2 Turki yg tiap pertemuan bulanan mereka baca buku2nya HY, terus dibahas bersama :D

    “Tapi kan buku Harun Yahya berisi ayat Qur’an.”

    Mengutip Dr.Zakir Naik:
    “The holy Qur’an is not a book of science. However it is a book of signs. Signs of all human beings. A devine revelation.”

    Dari semua science yang terdapat dalam Al-Qur’an, 80% nya sudah terbukti benar. Sisanya masih belum terpecahkan, dan bahkan tidak mendekati tanda-tanda adanya kesalahan.

    Mengenai teori evolusi, sampai sekarang saya belum pernah menjumpai buku yang bilang itu adalah “fakta evolusi”. Darwin sendiri dalam bukunya ragu. So, sejauh ini masih sekedar teori.
    Henri Bergson dapet nobel prize untuk tulisan yang menentang teori evolusi. Mudah2an ada teori baru yang bisa mematahkan dengan sempurna dan kemudian menjadi fakta. Sehingga gak perlu diajarkan lagi ke anak2 indonesia. Bukannya kita sibuk menajiskan evolusi, tapi kita harusnya punya hal lain yang lebih berguna…

    Apakah itu?
    Tanya dunk apa! :)

  12. @Insan: Di mana ada diskursus, di situ ada potensi perang yang menarik, Pak Insan :)

    @Diki: Jadi ayam berevolusi jadi apa donk?

    @Agoy: Sudah dilupakan dengan sukses :).

    @Izza: Hai, ke mana aja? :) :). Blognya diisi yang rada rame gitu loh :). Umm, tentu Teori Evolusi yang sekarang agak sangat berbeda dengan Teori Darwin, seperti Teori Medan sekarang sudah berbeda dengan Teori Maxwell abad XIX. Sayangnya, namanya masih Teori Evolusi ajah :). Memang perlu revisi nama tuh. Dan saya tidak percaya bahwa 80% science dalam Qur’an terbukti benar. Saya yakin lebih dari 80% ilmu Qur’an belum terinterpretasi dengan baik oleh manusia masa kini, seperti muslim abad lalu belum bisa membaca Teori Kuantum dalam Qur’an: memang belum waktunya buat mereka :). So, jangan sombong merasa sudah memahami 80% sains dalam Qur’an :). Dan untuk penjelasan kepada yang lain, Henri Bergson mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang sastra. Bukan berarti sastra kurang valid dibandingkan sains tentu. Tapi … :).

  13. Aku malah baru tahu kalo harun yahya itu bukan nama orang…

    Terima kasih atas artikelnya…

    kapan bisa bikin artikel se expert ini ya? *mbatin*

  14. Sepertinya tak perlu memancing orang untuk berpikir (“menduga” tepatnya) bahwa penulis blog ini ateis – walaupun barangkali fitnah seperti itu pernah beredar. Adakalanya pengaburan identitas lebih memudahkan pembaca untuk lebih arif atau lebih kalem dalam membaca tulisan. Selain itu, ada sedikit kebiasaan membaca dari bagian akhir, terutama buat mereka yang tak tahan ingin menyelam ke suspens dulu baru berpikir alasannya. Jadilah yang dibaca duluan adalah pancingan ateis tadi.

    Usulkan saja nama yang lebih tepat untuk revisi-evolusi, seperti halnya istilah “kekekalan” yang sempat salah kaprah dipakai sebagai nama salah satu hukum fisika, padahal seharusnya diterjemahkan “kelestarian.” ;-)

  15. @Cahyo: Bagus gitu loh yang di blog itu.

    @Amal: Soal ate.is tidak dijawab hanya karena sudah ada di FAQ :). Soal nama, mungk.in dikasih versi aja, misalnya Evolution 2.12.1 (serasa kena deja vu, ternyata baru baca di mil.is KLuB). Tapi, serius.na (d/h serious.ly), nama itu biar para akademisi di kamp.us aja ya.ng mikir.in :).

  16. Ah, dasar si Koen atheist. Pasti dia mau bilang juga bahwa bumi mengelilingi matahari.
    .
    **cruuttt** (bunyi kopi muncrat dari hidung)
    .
    LOL :D
    .
    **mules kuadrat**

  17. btw; ada rencana blog ini jadi buku gak ?
    .
    Paling gak submit ke mbak Lulu.com, gitu ;)
    .
    Kalau sudah, kabar-kabari yaa :D

  18. Mengutip Spagiari:

    Dari semua science yang terdapat dalam Al-Qur’an, 80% nya sudah terbukti benar. Sisanya masih belum terpecahkan, dan bahkan tidak mendekati tanda-tanda adanya kesalahan.

    Kenapa tidak sekalian 68% saja?

    Kalau yang bicara ttg 68% itu RS, semua pada sibuk membantah. Klaim2 tidak jelas macam begini juga banyak ditemui di buku2 Harun Yahya. Mungkin kita mesti nanya ke scientist beneran tentang klaim 80% itu.

    “Ah, tapi para scientist kafir itu tidak bisa dipercaya. Mereka bilang bumi mengelilingi matahari. Padahal menurut Qur’an kan…”

  19. @Harry: Suatu hari Mbak Helen akan datang ke sini, membawa pisau besar, dan berkata: “Kau membunuh suamiku lagi.” Kalau ke Mbak Lulu, harus kita format jadi kayak buku dulu ya?

    @Dhani: Bah, 91% riset statistik tak bisa dipercaya. Jadi kapan donk mulainya bikin yang itu?

  20. Hm… kalo saya sich mendukung aja e… pak atau mas ya ? :D

    Tulisannya tim Harun Yahya menurut saya bagus. Terlepas dari semua kritik buruk tentang mereka. Soalnya beberapa tulisan memang bersifat filosofis..

    Di Amerika pernah ada yang namanya manifest destiny, dulu juga ada fasisme, rasisme. Dasar ilmiah mereka melakukan itu kan teori evolusi.

    Harun Yahya memaksa ? Kalo menurut saya tidak dech… hehe

  21. Hey, jangan menggeneralisir begitu donk. Ingat, segala macam generalisasi, tanpa kecuali adalah salah :). Btw, yang itu masih dipending dulu. Mau nyumbang spasi server gak? ;p

  22. “Dan saya tidak percaya bahwa 80% science dalam Qur’an terbukti benar. Saya yakin lebih dari 80% ilmu Qur’an belum terinterpretasi dengan baik oleh manusia masa kini, seperti muslim abad lalu belum bisa membaca Teori Kuantum dalam Qur’an: memang belum waktunya buat mereka :) So, jangan sombong merasa sudah memahami 80% sains dalam Qur’an :)”

    Well, claim 80% science dlm Al-Qur’an itu sudah terbukti benar itu juga masih mengutip Dr. Zakir Naik berdasarkan hasil riset lembaganya Islamic Research Foundation (IRF). Pastinya sebelum bikin pernyataan tersebut mereka sudah benar2 paham konsekuensinya secara IRF terdiri dari para scientist dan ahli tafsir Qur’an :). Yang dimaksud sudah terbukti benar artinya ayat-ayat mengenai science dalam Al-Qur’an sudah dikumpulkan, diteliti, dan dibuktikan tidak bertentangan dengan science modern. Perkara masih ada banyak hal yang belum mampu ditafsirkan dan diungkap oleh pengetahuan manusia saat ini (termasuk 20% sisanya) itu hal yang berbeda. Coba deh Mas Koen baca buku terbitan IRF, QUR’ÂN AND MODERN SCIENCE – Compatible Or Incompatible (Klik link pada nama saya). Isinya antara lain tentang Big Bang, moonlight is reflected light, sun rotate, sun will extinguish, interstellar matter, expanding universe, atom can be divided, the water cycle, evaporation, geology, oceanology, botany, zoology, medicine, physiology, embryology, general science, etc. Apakah kita sudah baca surat cintanya tuhan untuk kita ummat manusia setiap hari? Apa kita lebih memilih bacaan-bacaan populer? Jadi siapa yang sombong???

    Ketika kebenaran itu mutlak sifatnya (yang datang dari tuhan), maka akan semakin jelas nantinya mana yang haq (benar) dan mana yang bathil (sesat). Tugas manusia adalah mencari tau manakah kebenaran yang hakiki, kemudian memilihnya. Dalam prosesnya adalah wajar terjadi perang antara keduanya, saling menghina, mencerca, saling dan menyalahkan. Dunia tidak akan menjadi tempat yang lebih baik ketika setiap orang merasa dirinya paling benar. Yaa tuhanku, bila aku dikaruniakan olehmu kecerdasan dan setetes ilmu dari samudramu, jangan biarkan aku menjadi sombong dan tersesat.

  23. @Gyl: OK, Boss.

    @Dhani: Boleh. Perlu domain?

    @Spagiari: Saya sudah menulis yang sesuai nurani saya, dan Anda sudah berkomentar, dan kita sudah tambahkan satu sesi penjelasan masing2. Dengan demikian kita sudah menyampaikan apa yang kita perlu sampaikan. Dan Allah adalah hakim yang adil.

  24. […] Jadi aku memutuskan membayar hutang ke diri sendiri: menulis tentang persepsi negatifku atas Harun Yahya. Aku bersyukur, lega. Tanpa menulis ini, nuraniku terus merasa terkhianati. Tentu, aspek lain […]

  25. Tulisan yang menggugah sangat, om Koen. Pikiran soal Harun Yahya ini bikin otak saya selalu pengen meledak. Tapi nda bisa sepintar Om ini ngejelasinnya.

    Eh BTW, tau ga kalau blogger-blogger pada ngetawain Atlas of Creationnya si Kakek itu? Katanya gara-gara masalah hak cipta, tapi ujung-ujungnya malah kebongkar ke-silly-an si Kakek.

  26. @Spagiari: tampaknya sering terjadi kesalahpahaman seperti kasus di halaman ini.

    Yang belum adalah “interpretasi Al Quran dengan baik”, bukan kandungan Al Quran itu sendiri. Artinya masih perlu perjalanan yang sangat jauh buat manusia dengan sainsnya untuk memahami lebih banyak lagi dari Al Quran. Tafsir Al Quran (sekali lagi: tafsirnya) akan senantiasa berkembang terus seiring penjelajahan manusia dengan sains. Bahwa sebagian ayat Quran dianggap sudah benar dengan sains saat ini, ya demikianlah perolehan manusia [dengan sains] hari ini, besok akan banyak perolehan lagi. Kita tidak perlu menyudahi hal tersebut dengan sisa 20% dan setelah itu rampung. Mandek dong. :)

    Bahwa kita perlu membaca ayat-ayat Allah SWT yang tertulis di Al Quran dan tersebar di alam semesta ini secara seimbang, insya Allah sudah menjadi pertimbangan baik-baik kita semua.

  27. Belum pernah baca buku harun yahya, cuman liat sampul *kuper*
    Balik kanan baca text book, kepengin bikin pabrik semikonduktor di Indonesia *ngayal*

  28. Baru tau kalo Harun Yahya itu bukan nama orang….selama ini kirain itu adalah seseorang dengan tingkat pengetahuan agama yang mumpuni.

  29. @Hariadhi: Aku nggak pintar.

    @Rodin: Insya Allah terkabul cita2nya. Eh, semikonduktor apa malah superkonduktor?

    @Syahmin: Kelihatannya adalah sebuah tim dengan tingkat pengetahuan agama yang memang mumpuni. Kita harus akui, ilmu mereka jauh daripada rata2 umat yang sama sekali buta sains, yang bisa dibodohi dengan geosentris di abad-21. Kita cuma menyayangkan potensi mereka yang luar biasa itu digunakan untuk hal yang tak semestinya. Aku sebetulnya iri. Proyek seperti HY itu pernah ingin aku mulai. Tapi tentu dengan kejujuran ilmiah.

  30. Ada temanku yang bilang, islam itu diturunkan secara bertahap, dari masalah yang paling sepele sampai yang rumit, dari jaman nabi Adam sampai Muhammad. Menurutnya itu bisa dimanifestasikan sebagai salah satu bentuk evolusi. Mungkin ajaran berkembang seiring perkembangan manusia. :D

  31. @Mufti: Tapi sebetulnya, masalahnya tidak pada evolusi atau bukan evolusi. Allah menggerakkan semesta dengan mukjizat besar yang bernama matematika, fisika, dan seterusnya; bukan dengan membuat bentuk2 instan. Itu adalah cara Allah mengajari manusia menjalani hidup: dengan proses, bukan dengan mengharapkan keajaiban sesaat yang melanggar sunatullah bernama matematika dan fisika itu :). Kita lihat terbitnya matahari dan bulan dengan megah dan indah, lalu memahami bagaimana Allah merumuskan gravitasi, tensor ruang-waktu, dst. Lalu kita ubah pemahaman kita menjadi cara kita mengembangkan diri dan masyarakat kita: astronomi, teknologi, kedokteran. Dan kita buang hal2 seperti pembacaan basmalah yang dilarutkan ke air untuk membuat pasien mendadak sembuh.
    Ah, ilmu2 itu, semuanya terlalu luar biasa keindahannya. Musa pun tak tahan dengan silaunya, saat tabir itu dibukakan sedikit.

  32. yah…bagi saya mah harun yahya bisa dianggap sebagai pemberi warna…., mau si darwin salah atau nggak, yang lebih baik bukan kah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya….bukan manusia yang nyalah2in mulu….sibuk nyalah2in, malahan ketinggalan…he…he….

    trus2…..kalo mau memikirkan Zat 4JJI, sayah mah sumpah gak sanggup, apalgi 4JJI sendiri bilang jangan mikirin Zat 4JJI, pikirin adja ciptaannya….itu adja udah bakalan bikin kelenger..(CMIIW)

    peace2 ah….science yang baik adalah yang bisa memberi manfaat kepada khalayak ramai tanpa mendiskreditkan minoritas….(menurut sayah loh….)

  33. aku percaya sama teori evolusi. bahkan Alquran secara gamblang menjelaskan bahwa Allah menciptakan segala yang hidup dari air (H2O). Karena mengandung hidrogen maka akan memudahkan reaksi sehingga menyebabkan terciptanya senyawa2 baru. Berarti secara tidak langsung kita berproses ke dalam kesempurnaan (evolusi).. benar gak mas koen??

  34. HY merupakan upaya… untuk menjelaskan Al Quran dari sisi lain. Senang membacanya.
    HY sudah menggunakan energinya untuk kemaslahatan ummat…
    Apalagi ya ? kalau saya sendiri masih jauh deh.. baru mulai Al fatihah saja .. sedikit demi sedikit..

  35. Ass..
    Boleh tau sumber artikel mas koen ini?
    Bahwa harun yahya adalah sebuah tim? dan punya misi apa ya?
    terus kenapa mas koen mengambil kesimpulan kalo dalam pemahamannya harun yahya bertentangan dengan akal sehat? dan kepercayaan apa yang sedang disebarkan?
    thanx atas jawabannya..
    wass

  36. Assalamualaikum wr wb

    Hati-hati mendakwa orang/kelompok bahwa mereka salah karena bisa jadi qt-lah yang menganggap diri paling benar (takabur). Al-Quran memang sangat kaya akan ilmu pengetahuan, sampai-sampai diluar jangkauan manusia, sedangkan sebagian besar kitab2 tafsir Al quran dari jaman sahabat rosul sudah dihancurkan oleh musuh islam. Sebelum menilai yang lain bercerminlah dahulu dan carilah pengetahuan itu dari referensi sebanyak-banyaknya dengan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Lebih baik saling mengoreksi dan instropeksi.

    Sukron

    Wassalamualaikum wr wb

  37. ah, setelah beberapa kali membaca ulasan mas Koen tentang harun yahya, aku jadi tersesat ke jalan yang benar :D

  38. dengan adanya HY mata kita bisa terbuka akan kebenaran Al-Quran dan keesaan Allah………..
    apa lagi karya2 HY sekarang telah disiarkan di stasiun TV Swasta…
    banyak pelajaran yang dapat diambil jika qta mau berusaha mencari kebenaran…….

  39. HY adalah seorany yg brilian semua yg dipaparkan adalah suatu kebenaran yang tidak bisa diingkari kalau kita menggunakan akal kita, Sang Pencipta memberi kita akal untuk digunakan bukan cuman mengisi tengkorak kepala..he..he..he..he.
    kate Einstein “Ilmu Pengetahuan tampa agama adalah pincang”
    Kate gue ” Agama tampa Ilmu pengetauan adalah HAMPA”
    dan tidak beragama dan ber ilmu adalah buta seperti darwin…he..he..he..keturunan satwa,dan otak satwa yang terfikirkan oleh nya adalah bertahan hidup dan siapa yg kuat dialah yg akan bertahan hidup dan satu lagi kita harus menggunakan akal baru ber iman, jangan mempunyai keiman tampa menggunakan akal akan rusak tuh…

  40. Tokoh seorang HARUN YAHYA … … Bukunya begitu enak untuk di baca apalagi buku yang berjudul tentang Evolusi itu adalah karya yang paling sangat berharga, ….

  41. setelah mempelajari agama dan teori evolusi..menurut gw teori evolusi benar deh.. tp aq te2p milih agama, takut d’golongin org kafir ,ntr masuk neraka.. :)

  42. setelah mempelajari agama dan teori evolusi.. menurut q teori evolusi benar dehh.. tp aq te2p milih agama cos takut d’golongin org kafir, ntr masuk neraka.. :)

Leave a Reply to wahyu Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.