Miskonsepsi atas Big Bang

Beberapa miskonsepsi atas Big Bang:

  1. Apa yange meledak dalam big bang?

    Salah: Materi dan energi, dari satu titik, tersebar mengisi seluruh semesta.

    Benar: Ruang (dan waktu); akibatnya, di dalam ruangan tidak ada pusat ledakan, dan densitasnya (mendekati) sama di mana-mana.

  2. Bisakah galaksi saling menjauh dengan kecepatan lebih dari cahaya?

    Salah: Tidak; dilarang oleh relativitas khusus

    Benar: Bisa; menjauhnya galaksi bukan karena gerakan dalam ruangan, tetapi oleh ekspansi ruangan.

  3. Dapatkah kita melihat galaksi yang menjauh dengan kecepatan lebih dari cahaya?

    Salah: Tidak mungkin; cahayanya tidak dapat mendekati kita.

    Benar: Bisa; laju ekspansi dapat berubah. Batas Hubble (yaitu batas di masa galaksi terpisah dengan kita pada kecepatan
    cahaya) bisa berkembang lebih cepat dan menjangkau foton yang seharusnya tidak dapat menjangkau kita.

  4. Kenapa ada “geseran merah?”

    Salah: Efek Doppler, karena sumber cahaya menjauh dari kita akibat ekspansi ruang.

    Benar: Selain efek Doppler, terutama juga karena ekspansi ruang memperpanjang gelombang cahaya.

  5. Berapa besar semesta yang dapat kita amati?

    Salah: Karena usianya kurang lebih 14 miliar tahun, berarti: 14 miliar tahun cahaya.

    Benar: Sekitar 46 miliar tahun cahaya. Yang kita amati sekarang sudah menjauh dengan kecepatan yang meningkat.

  6. Apakah benda-benda angkasa ikut berekspansi

    Salah: Ya. Semua di dalam semesta ikut berkembang.

    Benar: Tidak. Misalnya, antar galaksi terdapat gravitasi yang saling menarik, melawan ekspansi. Terjadi
    keseimbangan akhir dalam bentuk cluster yang jarak antar galaksinya relatif tetap.

Sumber: Scientific American, Maret 2005.

Categories: Uncategorised