Puisi Chairil Anwar mestinya diubah jadi gini:
Tuhan,
Dalam riuh,
Kau masih saja menatapku,
Hanya Kau yang tak mungkin berpaling.
Puisi Chairil Anwar mestinya diubah jadi gini:
Tuhan,
Dalam riuh,
Kau masih saja menatapku,
Hanya Kau yang tak mungkin berpaling.